Mohon tunggu...
Ulil Fikriatus Sholekhah
Ulil Fikriatus Sholekhah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahim Malang / Jurusan PGRA / Fakultas Tarbiyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seorang Kreator Mbeling Berotak Bening: Sujiwo Tejo

8 November 2017   02:26 Diperbarui: 8 November 2017   02:30 4217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri saat acara seminar

Pagi itu, Kamis 02 November 2017. Kala itu saatnya acara yang telah dinanti-nanti tiba. Iya, yakni acara seminar nasional yang bertemakan "Meneropong budaya pendidikan di Indonesia",yang diadakan oleh DEMA FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan). Tanpa rasa malas dan ragu, saya mulai check in dan masuk ke dalam gedung acara itu. 

Setelah menunggu beberapa saat, dimulailah acara tersebut, suasana ruangan yang awal mulanya hening bagai tak terlewati angin tiba-tiba menjadi suasana yang riang nan heboh tatkala sosok sastrawan yang kala itu menjadi narasumber telah tiba diruangan dimana kami berpijak saat itu. Kemudian beliau duduk di kursi bagian depan dengan bapak rektor beserta jajarannya. Sambil melihat tampilan tarian tradisional nan elok dan apik dipandang mata dari mahasiswa. Saatnya materi dimulai..

            Oh iya, tentu kalian penasaran bukan? Siapa sosok sastrawan tersebut?

"Seorang Kreator Mbeling Berotak Bening"begitulah julukan yang diberikan bapak rektor kepada sosok sastrawan ini. Tak jarang  sosok sastrawan ini lebih hangat dipanggil dengan sapaan "Mbah Tejo", Sujiwo Tejo begitulah nama panjangnya. Tentunya tak asing lagi bagi kalian kan?

            Kreator ini adalah sosok yang luar biasa, "Kita terlalu menuhankan kata-kata, kesalahan kita adalah terlalu menuhankan kata-kata. Walaupun kata-kata sebagai simbol, bahasa kata-kata adalah simbol yang paling tinggi, misalnya: mencintai adalah takdir. Saya berpesan: Jangan terlalu memberhalakan kata-kata", ujar Mbah Tejo.. Kala itu, perhatian saya terfokus  pada seminar itu, hingga saya tercengang karena bangga dengan beliau.

            Selain menyampaikan materi, karena mbah tejo tidak bisa lepas dari musik, maka beliau  juga mengajak kami para audiens untuk menyanyikan bersama isi tembang lagu jawa yang memiliki nilai pesan. Berikut sedikit  isi tembang lagunya

Dokpri
Dokpri
          "Sugih tanpo bondo

            Digdaya tanpo aji

            Trimo mawih pasrah

            Sepi pamrih lebih aprih"

Begitulah bunyi sebagian bait tembang lagu tersebut. Arti dari lirik tembang lagu tersebut adalah, check this out, klik  in link dibawah ini https://twitter.com/sudjiwotedjo/status/716666756295622656.

            Seminar yang sangat berkesan dan menginspirasi buat saya. Terimakasih. Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun