Mohon tunggu...
Ulil Absor_New
Ulil Absor_New Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah Walkhamdulillah

Lakukanlah kebaikan dengan cinta dan sepenuh hati (@yusufmansurnew)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Edisi Kemerdekaan: Bung Karno, Putra Sang Fajar yang Merangkak Depan Makam Rasul

15 Agustus 2020   20:22 Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:29 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pinterest.com

Bung Karno begitulah sapaan akrab presiden pertama kita. Seperti yang kita ketahui, bahwa beliau merupakan sosok pemimpin yang terkenal dengan sebutan singa podium. 

Selain body language (bahasa tubuh)dan parasnya yang berwibawa, putra sang fajar ini jago beberapa bahasa asing sehingga sangatlah pas untuk mengolah ketrampilan berbicaranya (public speaking)baik untuk forum di dalam maupun luar negeri. Selain public speaking yang tergolong fasih,beliau pun memiliki beberapa keistimewaan yang patut kita jadikan sebagai teladan.

Salah satunya adalah beliau sangat hormat kepada ulama/kyai,bahkan beliau selalu meminta nasihat kyai/ulama untuk bersama-sama menyelasaikan problematika kebangsaan.

 Diantaranya adalah sepenggal cerita bung karno yang meminta fatwa dan arahan kepada Mbah Wahab Hasbullah yang kala itu menjabat sebagai Rais Am Nahdlatul Ulama, untuk menyikapi nasib rakyat papua yang masih di klaim oleh belanda sebagai daerah jajahanya,padahal negera kita pun sudah merdeka tergolong ulama (insya allah nanti akan diceritakan secara lengkap di mement yang lain).

Selain hormat dan manut terhadap ulama, Bung Karno merupakan seorang pemimpin yang cinta dan tadzim terhadap Rasulullah SAW. Buktinya,ketika kunjungan Negara di Arab Saudi,beliau meminta kepada sang raja untuk diberitahu dan diantarkan ke makam yang mulia Nabi Muhammad SAW.

Dan yang menjadi luar biasa adalah beliau berjalan merangkak ketika makam rasul SAW sudah terlihat dekat. Sungguh luar biasa,seorang presiden dengan segala kebesaranya tapi sangat tawadhu ketika bersanding di makam Rasulullah SAW.

Mungkin dengan barokah peristiwa ini lah makam Bung Karno ramai diziarohi kaum muslimin muslimat,padahal beliau bukanlah seorang wali seperit halnya wali songo dan ulama yang lain.

Teriring doa,yuk kita hadiahkan al fatihah kepada beliau yang telah berkorban banyak untuk negera kita.Alfatihah !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun