Menjadi karyawan memang tak hanya butuh keahlian, bahkan menjadi cerdik adalah yang terbaik. Tentang gaji menurutku sih sudah rezeki masing-masing orang, namun yang bikin sebel tuh kadang gajinya tinggi tapi beban kerjanya sedikit karena bisa jadi disukai atau bahkan dibenci oleh atasan. Bekerja memang ibadah tapi bekerja dengan hati dongkol menurutku bukan lagi ibadah melainkan mendatangkan mudharat.
Pernah nggak ngerangkap tugas? Pernah dong, kalau rekan sekerja sakit atau cuti otomatis sih jadi double kerjaan, tapi nggak berlangsung lama dan kadang akupun akan membuat temanku rangkap tugas kalau aku berhalangan hadir ke kantor.Â
Sebagai perempuan udah biasa sih ngerjain banyak tugas dalam satu waktu, apalagi aku yang working mom duh rasanya semua dikerjakan daam satu waktu, ya masak, beberes, nyiapin perintilan anak dan suami, nyuci baju, ngantor duh kurang apa coba?
Namun kalau bicara profesionalitas maka aku menolak bila diberi tugas rangkap, berdasarkan pengalamanku ada beberapa alasan aku menolak rangkap tugas di kantor.
Menimbulkan Suasana Tak Nyaman
Sebenarnya diberi tugas rangkap itu ada dua hal, pertama aku pernah mengalami ketika aku diberi tugas rangkap itu karena atasanku nggak suka dengan aku.Â
Tugas rangkap diberikan supaya aku merasa kelabakan, namun karena aku mengetahui niatnya maka aku lakukan semuanya dengan sempurna sampai atasanku kehabisan akal.Â
Lalu pernah juga aku diberi tugas rangkap karena atasanku tidak menyukai cara kerja rekan seruanganku. Menurutnya temanku banyak salah, lambat dan lebih senang menyuruhku karena bisa cepat dan lebih akurat dalam memberi data.
Apapun kondisinya memegang rangkap tugas menimbulkan ketidaknyamanan, ketika atasan tidak menyukaiku maka rekan kerjaku merasa kasihan melihatku namun dia tak bisa berbuat apa-apa.Â
Ketika atasan menyukaiku hal yang sama terjadi aku malah tak enak hati kepada temanku. Kedua situasi ini menimbulkan suasana tak nyaman selama bekerja.
Tidak Bisa Pulang Teng Go
Tugas rangkap yang diberikan sudah jelas menambah beban kerja, kerjaan utama harus diselesaikan terlebih dahulu barulah lanjut ke tugas tambahan.Â