Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tukang Es Mambo Naik Haji

20 Oktober 2017   15:09 Diperbarui: 20 Oktober 2017   15:09 4648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara wirausaha, aku bukanlah sosok yang tepat namun aku menjadi saksi dari kegigihan seorang perempuan yang berhasil naik haji bersama suaminya, bahkan membuka lapangan kerja bagi anak gadis di kampung nya.

Sosok nya tak lagi muda, saat itu umurnya sudah 37 tahun dengan lima orang anak yang jarak usianya berdekatan. Suaminya seorang karyawan swasta dari sebuah asuransi pribumi (jiiaahh maaf haha) di zaman itu ekonomi tak menjadi persoalan bagi pasangan ini. Menjadi seorang ibu rumah tangga sangat dinikmati nya, beruntung bisa membayar beberapa orang asisten untuk membantu meringankan pekerjaan rumah tangga. Lalu saat itu keberadaan jajanan anak-anak belumlah beragam seperti sekarang, rasanya di kampung itu es krim saja susah benar adanya. Suatu hari perempuan ini berpikir untuk membuatkan es mambo (es batang) untuk camilan anak-anaknya. Berbagai rasa diolahnya ada coklat, strawberry dan jeruk. Anak-anaknya suka dan sesekali teman-teman anaknya yang datang bermain disuguhi juga es mambo ini.

Pemasaran terbaik untuk sebuah produk itu adalah testimoni, secara mendadak tetangganya minta dibuatkan juga sampai akhirnya freezer yang berukuran kecil itu sudah tak mampu menampung pesanan. Lalu atas izin sang suami perempuan ini berniat untuk membuat usaha yaitu berjualan es mambo aneka rasa. Modal awal dibeli lah satu kulkas yang isinya memang khusus rak freezer, rak atas disusun rasa coklat, dua rak berikutnya diisi rasa strawberry lalu sisanya rasa jeruk. Pintu rumah perempuan itupun ramai ketukan tetangga yang ingin menikmati es mambo nya.

Dalam waktu satu bulan lonjakan permintaan pun menjadi, bahkan warung-warung mendatanginya untuk membuatkan es mambo berbagai rasa. Semula tak butuh tenaga orang lain untuk membungkus es-es mambo ini namun kini beliau membuka kesempatan bagi anak gadis di sekitar rumah untuk ikut membantu membungkus es mambo. Kulkas nya bukan hanya ada satu tapi ada lima, wow mirip pabrik es di zaman itu. 3 anak gadis membantunya mengikat es, dan es mambo bukan hanya da tiga rasa tapi sudah bermacam-macam. Aku ingat betul kesukaanku adalah es leci dan es rujak, sementara adikku suka rasa kolak pisang dan kacang ijo.

Es mambo Ibu BP begitu orang menyebutnya, bukan hanya satu dua warung melainkan ada sepuluh warung yang meminta es mambo Ibu BP. Pendapatan dari berjualan es mambo ini ditabungkan nya untuk investasi emas, biaya operasional pembuatan es mambo semua tertutupi dengan keuntungan yang lumayan. Semua penghasilan di tabung dalam bentuk koin emas, dan aku saksi nya koin emas itu memenuhi wadah bekas susu kemasan satu kilogram. Bertahun-tahun es mambo Ibu BP laris terjual, dan semua pekerja setia dengannya, anak-anaknya pun tumbuh besar dan sebagian dari mereka dengan suka rela menjual kan es mambo di kantin sekolah.

Bertahun-tahun di kenal sebagai tukang jual es mambo, Ibu BP harus memindahkan bisnis nya kepada orang lain. Suaminya di pindah tugaskan dengan posisi jabatan yang lebih baik dan kepindahan ke kota yang lebih banyak hujan nya membuat Ibu BP tak meneruskan bisnisnya di tempat baru. Ketika akan pindah Ibu BP merapikan tabungan emas nya dan enggak disangka hasilnya bisa buat ongkos berangkat haji berdua suaminya. Tahun 1995 keduanya pun berangkat haji dari hasil jualan es mambo, that's why aku percaya judul sinetron tukang bubur naik haji hehe.

Ibu BP adalah mamak ku, BP itu adalah Bumi Putera sebuah perusahaan Asuransi Pribumi kala itu. Aku menjadi saksi betapa sebuah bisnis kecil-kecilan namun konsisten dan terus melakukan inovasi bisa membuahkan hasil yang lebih dari harapan.

Sampai saat ini akupun mempunyai keinginan mengikuti jejak mamak, memiliki usaha namun ide tak kunjung tiba, atau ketika ide tiba modalnya menjauh. Tapi andai disekitar kalian ada sosok wira usahawan yang bisa menjadi sumber inspirasi maka ajak sosok tersebut untuk mendaftar Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017. Saat ini perhelatan ini sudah berakhir dan sedang menunggu pemenang di masing-masing kategori, namun saya percaya tahun depan DEA akan diadakan lagi. So bila ingin ikuti mulai berbisnis dari sekarang dan tahun depan ikut mendaftar di ajang tahunan DEA. Danamon Entrepreneur Awards bertujuan untuk mencari pelaku wirausaha yang telah menunjukkan prestasi kinerja mengagumkan dan juga peduli kepada masyarakat dengan cara memberdayakan masyarakat sekitarnya sehingga meningkatkan taraf hidup dirinya sendiri dan lingkungannya.

DEA merupakan sebuah apresiasi nyata Bank Danamon bagi individu yang menginspirasi dan inovatif. Para individu yang memiliki visi "Peduli, dan membantu jutaan orang untuk mencapai kesejahteraan." Tahun ini DEA memberikan kategori penghargaan kepada 3 kategori yaitu :

*Pengusaha Usaha Kecil Menengah (UKM)

*Social Entrepreneur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun