Mohon tunggu...
Ulfiana Putri
Ulfiana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesehatan masyarakat - Universitas Pekalongan

Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan Public Helath

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Gizi Seimbang Pada Balita sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Masa Pandemi

27 Januari 2022   12:09 Diperbarui: 27 Januari 2022   12:16 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulfiana Putri, Dewi Nugraheni M.gizi

Prodi Kesehatan Masyarakat,Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Pekalongan,Indonesia

Problematika anak pendek (stunting) menjadi salah satu problematika gizi yang dihadapi di dunia, terlebih di negara-negara berkembang. Stunting menjadi problematika tersendiri karena berkaitan pada proses meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. (LPPM STIKes Hang Tuah Pekanbaru, 2015).

Penelitian kohort prospektif di Jamaika menjelaskan pada perlakuan penelitian kelompok usia 9-24 bulan yang dilansir dari perkembangan psikologisnya ketika berusia 17 tahun, diperoleh bahwa remaja yang terhambat pertumbuhannya lebih tinggi tingkat kecemasan, gejala depresi, dan memiliki harga diri (self esteem) yang rendah jika dibandingkan dengan remaja yang tidak terhambat pertumbuhannya. Anak-anak yang terhambat pertumbuhannya sebelum berusia 2 tahun memiliki hasil yang lebih buruk dalam emosi dan perilakunya pada masa remaja akhir (Walker et al 2007). Oleh karena itu stunting merupakan prediktor buruknya kualitas sumber daya manusia yang selanjutnya akan berpengaruh pada pengembangan potensi bangsa (Unicef, 2013; Unicef Indonesia, 2013).

Berdasarkan observasi sementara di lapangan kondisi lingkungan Desa Karangwuluh RW.04 Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal masih memiliki tingkat kesadaran dan pengetahuan yang rendah terkait stunting tersebut. Untuk itu kegiatan PBL ini dijadikan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting anak di masyarakatat.

Intervensi yang dilakulan dalam rangka mempercepat pengurangan stunting di masyarakat dengan meningkatkan ketersediaan dan akses makanan bergizi dengan melakukan kolaborasi, salah satunya dengan memainkan peran sebagai fasilitator. Sektor swasta dapat memproduksi dan memasarkan makanan bergizi, sedangkan sektor publik menetapkan standar, mempromosikan makanan sehat dan bergizi, dan menjamin akses makanan bergizi untuk daerah termiskin, misalnya melalui program jaring pengaman sosial. 

Peran masyarakat juga penting untuk mengsosialisasikan program tersebut. Salah satu program yang dapat di dilaksanakan sebagai upaya pencegahan stunting dimasa pandemic ini adalah penyuluhan gizi seimbang dan pembuatan makanan tambahan untuk balita. 

Program ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita.kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan dengan media poster yang sudah di desain semenarik mungkin agar mudah di mengerti oleh ibu-ibu Desa Karangwuluh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun