Ketika kemarin saya menulis tentang "Apa acuan rasionalitas atau kemasuk akalan" maka ada sebagian yang terus terang keukeuh berpegang pada prinsip empirisme,"yang rasional adalah yang empiris-yang telah dan bisa dialami pengalaman indera manusia".Mereka memandang persoalan metafisika yang tidak bisa dialami secara indera lebih sebagai wacana imajinatif atau ilusi diluar kenyataan
Kalau bicara hak maka itu hak dia,Tapi bila kita bicara kenyataan maka,Apakah prinsip seperti itu cocok dengan kenyataan yang manusia alami dalam kehidupannya ?
Saya pribadi sebagai seorang yg telah berpuluh tahun hidup didunia maka pengalaman serta persoalan hidup yg saya alami itu teramat sangar kompleks, Ada yang bersifat fisik dan ada yang bersifat metafisik,Ada yang bersifat materi dan non materi,Ada yang bersifat lahiriah dan ada yang bersifat batiniah, Ada yang bersifat biologis tubuh dan ada yang bersifat psikoogis,Intinya selalu dua dua dimensi
Kenyataan yg saya alami itupun tidak sendirian tapi umumnya-seluruh umat manusia dari zaman ke zaman sama sama sama mengalami.Maka dalam sejarah peradaban manusia selain sains fisika kita mengenal ada filsafat serta agama,Itu karena manusia berhadapan dengan persoalan fisik-materi sekaligus metafisik
Maka berdasar pengalaman hidup itulah saya bersifat openmind terhadap hal hal yang bersifat metafisis bahkan yang berkategori mistis karena itupun pernah masuk dalam pengalaman hidup saya. Maka kalau ada fihak yang menawarkan ide-gagasan-konsep supaya yang empiris-prinsip empirisme itu yang dijadikan acuan-parameter kebenaran tunggal maka tentu saya tak bisa menerima karena itu tak sesuai baik dengan pengalaman maupun pengetahuan saya
........
AKAL MURNI VS AKAL MATERIALIST
DIALEKTIKA TOTAL VS DIALEKTIKA MATERIAL
Logika dialektika material adalah operasi logika akal yang dibatasi bermain sebatas wilayah pengalaman indera-Mensyaratkan pembuktian inderawi
Logika dialektika total dengan mindset "logika murni" adalah operasi logika akal yang lebih luas-terbuka kepada seluruh persoalan keilmuan baik fisik maupun metafisik dan tak mensyaratkan bukti pengalaman inderawi
.........
Artinya ada fihak yang membatasi wilayah jelajah akal nya atau bermain logikanya di sebatas wilayah empiris-wilayah pengalaman indera,Selain itu ia tak mengijinkan akalnya untuk berkelana ke wilayah metafisika yang diluar pengalaman indera.Ini masuk kategori LOGIKA DIALEKTIKA MATERIAL,Artinya logikanya berputar hanya seputar wilayah fisik-materi yang dapat dialami atau diamati secara indera