Apakah makna asli atau hakiki yang dibuat sang pencipta bisa lenyap karena para penonton atau pembaca menghadirkan makna makna yang sama sekali baru ?
Bila karya seseorang di zaman dulu dihadirkan kembali di zaman yang sudah berbeda maka,Apakah makna aslinya bisa lenyap karena zaman sudah berganti atau makna hakiki nya tersebut abadi ?
Nah diantara para penonton-pembaca sendiri bisa memiliki tafsiran berbeda beda itu karena berbagai sebab diantaranya karena mereka melihat serta menafsir dengan kacamata cara pandang-filosofi yang berbeda beda,
Kacamata atau cara pandang atau filosofi bagaimana yang mesti dimiliki para penonton atau pembaca atau pengamat supaya tafsiran mereka bersesuaian dengan makna hakiki yang dimaksud sang pembuat karya atau ceritera ?
Terus bila bicara soal "Kebenaran" terkait yang dikisahkan dalam sebuah ceritera film atau novel atau lukisan monalisa maka kemana acuan kita atau kemana harus di acukan ; Kepada sang pembuat ceriteranya,kepada sang pelukisnya atau kepada tafsiran para penonton atau pengamat lukisannya yang bisa berbeda beda ?
Terus yang namanya kebenaran hakiki itu yang mana ; versi sang pembuat atau penonton atau pengamatnya ?
Yang jelas bila kebenarannya diacukan pada para pengamatnya maka akan melahirkan apa yang kita sebut "kebenaran relatif"-kebenarannya akan menjadi relatif karena bergantung pada kacamata-cara pandang yang dipakai oleh para pengamatnya
Sebaliknya kita akan mengenal istilah "kebenaran hakiki" apabila kebenarannya diacukan pada sang pembuatnya
Tulisan ini mungkin masih akan panjang tapi yang cerdas mungkin sudah bisa menebak jalan pikiran saya dan-atau makna hakiki dari tulisan saya
.........
PERTANYAAN PEMBACA
Pada tulisan pertama ini hadir seorang komentator yang menulis ;
"Penilaian itu kan bebas dari konsep pembuat..
Penilaian itu konsep bebas..
Tak ada nilai harus sesuai si pembuat..
Mengapa pula penilaian harus sama ?" Tulisnya ...