Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Interaksi Materi dan Non Materi yang Membentuk Alam dan Kehidupan

17 November 2022   05:55 Diperbarui: 17 November 2022   06:28 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: SlidePlayer Edy Wiyono

Dibalik materi ada energi,gelombang, medan magnet,medan gaya,gravitasi,tapi semua hal abstrak tsb bisa diamati, diketahui bahkan diukur dari eksistensi atau efeknya thd materi karena semua itu suatu yang melekat secara mekanis dengan eksistensi materi.Semua hal abstrak itu tidak berdiri otonom melainkan bagian dari eksistensi materi

Nah itu semua yang disebut diatas adalah non materi yang menyertai eksistensi materi di alam. Materi di alam tidak bisa eksist sendirian melain kolaborasi-interaksi- menyatu dengan hal hal non materi. Secara garis besar alam semesta disebut gabungan dari materi dengan energi.

Demikian pula dengan manusia,manusia pun terdiri dari unsur materi dan non materi.Menyebut manusia hanya materi itu menyalahi realitas semesta dan sekaligus menyalahi realitas materi yang mustahil bisa bergerak tanpa non materi dibaliknya

Hanya bedanya yang melekat menyertai eksistensi materi tubuh manusia bukan energi seperti energi alam tapi disebut "ruh" yang lalu melahirkan jiwa dan memproduk pikiran sehingga jiwa berisi pikiran pikiran.Beda dengan energi di alam yang tidak punya sifat personal seperti jiwa karena tidak berisi pikiran pikiran

(Maka menyebut materi semesta sebagai hasil tatanan energi-gravitasi itu suatu yang tidak tepat karena semua itu bukan entitas yang memiliki pikiran dan karenanya tidak punya kehendak-sifat personal)

Beda dengan energi yg melekat total dengan materi dalam satu ikatan mekanisme sehingga energi tidak memiliki eksistensi yg bersifat otonom dari materi demikian pula materi tidak bisa otonom dari energi,keduanya ada dlm satu ikatan gerak mekanis.Tapi jiwa bisa memiliki sifat otonom yang substansinya terpisah dari mekanisme biologis tubuhnya.Contoh ; mekanisme tubuh lapar tapi pikiran bisa melawan atau mengendalikannya bila jiwa berkehendak untuk puasa.Mekanisme tubuh berbirahi tapi pikiran dapat meredam atau menhendalikannya

Maka dalam peradaban ilmu pengetahuan ada dua disiplin ilmu yang berbeda; ilmu biologi tubuh dan ilmu jiwa,keduanya bicara materi bahasan yang berbeda.Dan persoalan jiwa itu bisa otonom dari mekanisme - persoalan raga.Maka ilmu jiwa bisa berdiri otonom dari ilmu biologi tubuh sebagai disiplin keilmuan yang terpisah

Nah saat materi alam tertentu hancur maka energinya tidak ikut hancur tapi berkonversi kedalam bentuk material lain (sebagaimana bunyi hukum kekekalan energi).Demikian pula dengan "energi" atau ruh yg melekat dalam tubuh manusia,saat tubuh mati tidaklah ikut lenyap karena ruh pun memiliki sifat sifat seperti hal nya energi yaitu sifat kekal dan memiliki kekuatan.Itu terjadi karena ruh tidak terikat secara mekanis dengan biologis tubuh,sehingga ketika tubuh mati dan semua organ tubuh yang terikat secara mekanis ikut mati maka ruh tidak tersentuh kematian tsb

Dan pikiran si mati tetep ada sebagai memory yg melekat dalam ruh-tidak ikut kepada materi tubuh yg hancur

Analoginya,pikiran ibarat data yang tersimpan dalam software,maka ketika hardware mati-rusak data yg berada didalamnya bisa tetep ada dan bisa dihadirkan dalam hardware baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun