Pernyataan pernyataan Hawking tentang alien bikin kehebohan tersendiri di medsos dan lalu jadi bahan gurauan tersendiri
Sebagian mengaitkannya dengan semacam halusinasi dan mengherankan bagi mereka kenapa se level Hawking percaya adanya alien padahal belum ada bukti terpercaya yang menunjukkan keberadaan alien
Mereka heran kenapa Hawking menolak kepercayaan pada Tuhan atau hal gaib tapi percaya pada keberadaan alien yang adalah juga sama sama tidak empiris,pertanyaannya mungkin; letak perbedaannya dimana (?)
Intinya publik mempersoalkan kapasitas sains bila seorang yang berada didalamnya  mempercayai suatu yang belum tentu ada.apakah sains membolehkan kepercayaan terhadap suatu yang belum tentu empirik sedang landasan dasar sains adalah prinsip empirisme
Tetapi,untuk tuan Hawking,kalau hanya sekedar ber asumsi atau berteori sih boleh boleh saja tetapi jangan pernah menyatakan bahwa semua asumsi mu itu berdasar sains karena landasan sains adalah prinsip empirisme, sesuatu tidak bisa disebut sebagai kebenaran empiris selama tidak dapat dibuktikan secara empirik
Hawking memang tidak main-main mencari tahu keberadaan alien di alam semesta ini. Seperti yang telah diberitakan Solopos.com, Hawking dan seorang pengusaha kaya raya Israel-Rusia Yuri Milner membuat proyek bernama Breakthrough Listen. Melalui proyek tersebut, ia optimistis akan mendapat kepastian kehidupan alien di alam semesta. (Guruh Putra Tama/JIBI/Solopos.com)
Stephen Hawking pernah mengeluarkan pernyataan tentang alien. Menurutnya, akan lebih baik jika makhluk asing tidak mengunjungi Bumi.
"Jika alien mengunjungi kita, hasilnya akan seperti ketika Columbus menapakkan kaki di Amerika. Tidak bagus untuk penduduk asli," kata Hawking dalam acara Into the Universe with Stephen Hawking.
Bagi publik pernyataan pernyataan tentang alien ini mungkin bisa sama membingungkannya dengan ketika ilmuwan membuat teori asal usul manusia,mereka disodori hal hal yang lebih merupakan dugaan-bukan fakta karena kepada publik tidak sekaligus disodorkan fakta empirik otentiknya
Yang lebih parah adalah ketika sebagian orang seolah memaksa atau menekan publik untuk menerima teori asal usul manusia versi Darwin sebagai "fakta empirik" padahal cuma baru sebatas teori berdasar dugaan dugaan atau teori hipotetis dan yang menolak lalu disudutkan sebagai pembela agama atau karena memegang kepercayaan agama, padahal diluar masalah kepercayaan agama sekalipun hakikat teori asal usul manusia Darwin tetaplah teori hipotetis-substansi penolakan terhadapnya tak harus selalu dikaitkan dengan kepercayaan agama
Demikian pula kasus alien ini bila kelak mengerucut pada semacam kepercayaan yang mengatas namakan sains maka fihak yang menolaknya pun tak harus di stigma sebagai fihak yang dipengaruhi agama. apapun yang lahir dari sains mesti diverifikasi oleh peralatan yang ada dalam sains itu sendiri, jangan ketidak berhasilan membuktikan sebuah teori sebagai kebenaran empirik lantas menyeret faktor agama sebagai penyebab atau kambing hitam
.......................................................