Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Percaya Pengadilan Akhirat Setelah Melihat Fakta Kejahatan Manusia di Dunia

21 November 2019   08:44 Diperbarui: 22 November 2019   04:49 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: parstoday.com

Pada saat waktu saya masih kecil dan biasa menerima pelajaran agama lewat mengaji maka pengetahuan tentang alam akhirat, konsep balasan Tuhan (baik dibalas baik-buruk dibalas buruk),konsep pengadilan Tuhan dan ujungnya sorga-neraka bisa jadi hanya baru merupakan sebuah doktrin atau mungkin dogma dogma yang seolah mau tak mau harus dipercaya,sebagai rukun iman

Dan pengetahuan tentang semua itu tersimpan dalam memori-ingatan bawah sadar beberapa tahun sebagai sebuah hafalan tanpa saya tahu banyak arti-makna-pengertian dibalik semua itu

Dan lalu dari masa kanak kanak menginjak ke masa dewasa dan beragam pengalaman hidup dialami maka beragam doktrin keagamaan pun menjadi teruji dalam kenyataan termasuk soal benar-salah nya tentunya. Dan yang lalu terjadi yang saya alami adalah,yang semula hanya berupa untaian doktrin doktrin terselubung itu satu persatu seolah terkelupas memperlihatkan paralelitasnya dengan kenyataan

Sehingga makna 'dogma' itu sebenarnya adalah penyebutan terhadap sesuatu ketika sesuatu itu belum difahami,tetapi ketika ia telah difahami maka ia telah bertransformasi menjadi ilmu pengetahuan ! sehingga bila ada yang tetap menyebutnya sebagai 'dogma' berarti ia hanya belum memiliki ilmu pengetahuan atau pemahaman terhadap hal itu

Salah satu pengalaman hidup yang fenomenal dan tak bisa dilupakan tentu adalah pengalaman dengan berbagau penderitaan dan rasa sakit,karena itu adalah bentuk pengalaman yang memiliki efek pengaruh sangat kuat dalam pembentukan sikap, karakter maupun prinsip hingga cita cita hidup kedepan nya

Salah satu nya adalah rasa sakit-terluka hati akibat kejahatan yang dilakukan oleh orang lain terhadap diri saya sendiri maupun yang dilakukan orang lain- manusia terhadap sesamanya

Saya masih ingat orang yang berlaku-jahat-tidak menyenangkan,melukai perasaan itu entahlah ia menyadari atau menyesali kesalahannya atau tidak karena ia tak pernah datang meminta maaf,atau apakah Tuhan membalaskan sakit hati saya atau tidak.ada juga yang mencuri barang saya atau yang memiliki hutang dan tidak pernah mau membayar.dan banyak bentuk kejahatan lain yang efeknya saya rasakan sebagai sakit hati bahkan hingga mendendam.walau bukan berarti sebagai manusia biasa saya pribadi tak pernah berbuat kejahatan atau kesalahan terhadap orang lain

Dan itulah fakta yang menjadi inti permasalahan adalah bahwa kejahatan adalah realitas nyata dalam kehidupan umat manusia,mustahil bisa dipungkiri eksistensinya.coba saja amati peristiwa peristiwa kriminal yang diberitakan oleh media massa setiap hari yang tak pernah luput dari memberitakan peristiwa kriminal

Bahkan diantaranya banyak yang dilakukan secara sadis seperti memperkosa lalu membunuh,membunuh lalu memutilasi,mengecor atau membakar korban yang sudah dibunuh dlsb.Belum lagi kejahatan yang bersifat ekonomi, politik,hak asasi manusia.dan manusia memiliki potensi untuk berbuat jahat hingga ke level sadis itu karena dalam dirinya tersimpan hawa nafsu, inipun adalah dogma yang telah terbukakan menjadi ilmu pengetahuan

Dan yang fenomenal yang tercatat dalam sejarah adalah kejahatan yang dilakukan oleh suatu kekuasaan terhadap satu kaum yang tak memiliki kekuatan untuk melawan. sebagai contoh,Nazi terhadap bangsa Yahudi,Israel terhadap Palestina, Myanmar terhadap Rohingya, RRC terhadap Uighur dan sebenarnya banyak lagi termasuk kejahatan kejahatan kemanusiaan yang telah terjadi dalam sejarah peradaban umat manusia pada abad yang telah lampau

Adanya institusi pengadilan dunia dengan beragam infra strukturnya hingga buku buku tebal yang menyangkut hukum yang diajarkan di lembaga lembaga pendidikan hukum adalah bukti nyata adanya eksistensi kejahatan di dunia manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun