Mohon tunggu...
Ugi Sugiarto
Ugi Sugiarto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar SMAN1 KOTA CIREBON 2010 Informatika Komputer LP3I Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Politik

AS: Indonesia Tidak Boleh Maju dan Berjaya

29 Februari 2012   06:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:45 2363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Indonesia, Merdeka!
Apakah anda tahu keberhasilan USA di perang dunia II dikarenakan apa?
Apakah anda tahu keberhasilan USA di perang dingin karena apa? Mengapa Uni Soviet runtuh? Namun tulisan saya tidak membahas pertanyaan-pertanyaan di atas.
Apakah anda mengetahui sejarah dari buku tentang Revolusi Amerika dan deklarasi kemerdekaannya?
sejarah tersebut hampir mirip dengan sejarah kemerdekaan kita bahkan kita lebih hebat dari itu. Jika USA (keturunan spanyol dan inggris atau eropa lainnya) adalah orang-orang yang sejak merdeka sampai sekarang mempunyai peran penting dalam kemajuan AS, negara kita hanya pribumi keturunan suku atau kerajaan yang berperan dalam pemerintahan yang menghasilkan indonesia seperti saat ini. Apakah indonesia bisa dikatakan maju? Ya, indonesia memang lebih berkembang dibandingkan dengan negara ketika baru merdeka. Apakah berarti pribumi tadi yang mengatur negara sehebat orang AS tadi? Tidak, perkembangan Indonesia pasca Revolusi atau keprisidenan Soeharto bukanlah sepenuhnya dari tangan pribumi atau justru tidak sedikitpun campur tangan mereka. Desas desus tentang campur tangan CIA di Indonesia mungkin terdengar bodoh dan tidak beralasan, seperti itu yang selalu dipikirkan masyarakat indonesia yang justru kebanyakan dari kalangan berpendidikan tinggi. Saya berani mengatkan IYA, bahwa Intelegen atau yang berkaitan dari AS ikut campur dalam pemerintahan indonesia sejak Revolusi sampai sekarang, bahkan pemilu 2014 pun mereka sudah merencanakan dan tengah menjalankannya. Apakah alasan mereka campur tangan? mungkin masih mengenai atau aspek gold, gospel, glory
1. SOEKARNO
Kepemimpinan presiden Soekarno yang disegani bangsa asing ketika itu menjadi salah satu alasan untuk aspek glory. Loh, bukankah AS ketika itu menjadi tersegan bersama Uni Soviet, lalu apa yang ditakutkan AS kepada negara dengan persenjataan yang buruk, komunikasi yang kurang dan banyak kekosongan di berbagai bidang, yakni Indonesia? Ya, memang bukan sepenuhnya tentang glory, namun ini mendukung sebagian golry. Soekarno negarawan profesional yang dalam tata kenegaraannya sangat diakui negara yang baru merdeka saat itu, beliau banyak turut atau menyelenggarakan kegiatan internasional, bahkan kalau kita tahu, Malaysia dan singapura dan negara afrika lain disana merdeka berkat turut campur beliau bahkan sebagai peran utama. Lalu apakah anda tahu apa perbedaan Mahatma Ghandi dengan Soekarno? mahatma ghandi sekarang lebih beken tentunya daripada Soekarno, namun dulu mahatma yang terkenal dengan perjuangan nan pandai membebaskan rakyatnya dari penjajahan dengan misi-misi atau program-programnya seperti yang sekarang kita tahu dari buku-buku atau televisi, tidaklah se-disegani Soekarno oleh negarawan dunia kala itu. Dengan tersebarnya isu Jakarta-Peking atau tidak netral laginya politik Soekarno yang condong ke Komunis atau sayap kiri membuat penilaian AS akan sepahamnya Indonesia dengan Uni Sovyet yang berarti menambah daftar kelompok anti liberalisme bertambah. Karena Soekarno lah awal AS mengutus anteknya ke Indonesia untuk menjalankan misi-misi mereka, salah satunya adalah menyelusup ke ABRI, dikehendakinya G30S/PKI dan puncaknya adalah Revolusi dengan statement Soekarno adalah penyebab kekacauan negeri dengan berkoalisi dengan PKI dan penghinaan yang dalam terhadap Soekarno dan keluarganya pasca itu. Soe hok gie adalah salah satu yang mungkin terdoktrin antek AS, cara dia membela keadilan memang perlu kita panuti, namun Gie tidaklah lebih mengerti daripada Soekarno sebagai Presiden yang kala itu sedang dalam posisi yang terpojok dan Gie pun tidak tahu perbuatannya dikehendaki oleh AS atau bahkan dia pun bekerja sama dengan mereka, kita belum tahu pasti. Dari sini awal aspek Gold dipertimbangkan
2. SUMBER DAYA ALAM
Pertambangan Indonesia adalah alasan AS mencampuri Pemerintahan Indonesia. Pasca Revolusi atau pemerintahan Presiden Soeharto, bisa dibilang negeri ini adem ayem, rakyat tenteram, dan keadaan ibukota nan aman. Kenapa tidak, karena mungkin 'yang mencampuri negeri kita sudah tercampur dengan ibu pertiwi' alias sepaham, dan dunia mengetahui itu, oleh karena itu tidak ada yang berani mengusik Indonesia kala itu. Namun apakah berhenti disitu saja campur tangan AS jika Indonesia sudah sepaham? Jika berhenti, berarti AS hanya mendapatkan itu saja, lalu bagaimana jika berlanjut? Apa keuntungan yang didapat?
Kita masih ingat dengan usaha Belanda ingin merebut kembali pulau Papua. Mungkin alasannya adalah karena tanah ini adalah tanah nan kaya dengan sumber daya alam dan peluang berhasil merebut kembali sangatlah besar. Yah, kita beruntung dengan kejeniusan Pemerintah yang dikomandoi Presiden Soekarno melalui diplomasi di berbagai perundingan akhirnya mampu mempertahankan tanah kaya raya itu. Alasan yang sama yang direncanakan AS untuk menguasai tanah Papua adalah alasan awal aspek Gold. Namun bukan berarti dengan perang seperti Bleanda, AS harus berjuang merebut Irian Barat. Tidaklah bersusah payah untuk mendapatkannya karena Indonesia kala itu seperti The Dog, yang sangat menurut jika dikasih makanan. AS memberi banyak pinjaman luar negeri terhadap Indonesia, memang bukan semuanya dari AS, namun setidaknya melalui turut serta AS ikut Andil dalam perijinan utang Luar Negeri Indonesia. 'tak kasih awakmu utang satu triliyun buat memperbaiki bangunan rumah, dan kau bisa gunakan beberapa saja untuknya dan sebagian (besar) lagi masukkan ke kantongmu'. Dari sini budaya korupsi Indonesia terlahir. Dulu pejabat pemerintahan sangatlah tidak layak menjadi pejabat jika dilihat dari kekayaan atau bangunan rumahnya. Mereka mempunyai rumah yang sama atau bahkan lebih jelek daripada rakyatnya. Mereka bekerja untuk negeri tidak mengenal gaji, tunjangan, atau apapun yang berkenaan dengan uang proyek. Berbeda dengan ketika pemerintahan Soeharto yang kedua dan setelahnya (mungkin yang pertama masih banyak orang PNI jg di pemerintahan, jika tidak salah atau mungkin yang pertama sama saja). Seiring mengamati banyak negeri ini, AS pun tahu kalau bukan hanya Papua namun banyak pertambangan lainnya yang bisa dikuasinya. Dari sini AS mendapatkan hasil yang banyak (keberapa gitu dari defisa negaranya, atau mungkin pertama mengalahkan hollywood dan penjualan senjata). Untuk mempertahankan kekuasaan silumannya di negeri ini, AS pun mulai menerapkan aspek Gospel, yang sebenarnya aspek ini sudah jauh-jauh dan masih diterapkan oleh bangsa penjajah dan pribumi yang memperjuangkan agamanya juga, seperti kebanyakan dari orang malaku yang menjalankan misi ini.
3. Gospel
Gospel adalah usaha untuk menyebarkan ajaran agama Kristen. Saya pribadi sebenarnya ragu mau menuliskan alasan yang ketiga, karena saya pikir bukan ajaran Nasrani yang mereka sampaikan, melainkan ajaran-ajaran yang dianggap oleh islam adalah kerusakan peradaban manusia. Saya berpikir ini hanya untuk menunjang masyarakat yang sepaham dengan AS atau tidak membenci AS. Seperti yang tadi saya sampaikan bahwa saya tidak suka menuliskan alasan ketiga, biar aku simpan saja. Never mind!

Lalu, apa tulisan ini dengan tidak boleh majunya Indonesia oleh AS?
Masih ingat? Negara kita pernah punya industri pesawat terbang, ketika Bapak Habibie baru saja menyelesaikan temuan besarnya yang kala itu jika dibandingkan dengan pesawat sekarang adalah standar atau setara, bayangkan jika sekarang masih memproduksi, mungkin lebih hebat lagi temuan anak bangsa ini. Namun Presiden Soeharto menutupnya dengan alasan yang aneh yang tidak disampaikan ke Publik dan publik hanya terima karena dulu media tidak memberitakan seberani media-media saat ini. Ingat lagi-lagi kita harus berpikir, mungkinkah dibalik itu AS menginginkan begitu. Jika saja Indonesia maju dan akan bisa mengelola SDAnya sendiri mungkin negara kita ini negara terkaya di dunia. Apakah anda tahu kasus Freeport pada tahun (saya lupa) ketika mau dipersidangkan ke meja hijau internasional, AS memberi negara kita 2T USdollar untuk menutup kasus itu (kalau tidak salah indonesia meminta ganti ruginya 5T). Mereka meyakinkannya dengan, apakah akan menang atau mungkin kalah, Indonesia harus menganggap ini sebagai perjudian. Mungkin keputusan untuk mengambil 'sogokan' AS adalah keuntungan terbesar, karena tidak menutup kemungkinan kita akan kalah. Bukan tidak mungkin orang yang punya PBB adalah mereka, hehe. Namun permasalahannya bukan perjudiannya, apakah kita tidak berpikir bahwa mengapa AS berani memberi Uang sebanyak itu? Bukankah tinggal dipersidangkan saja, mereka kan bisa menang. Timbul pertanyaan yang saya pikir agak riskan, apakah keuntungan AS dari Freeport Indonesia sangatlah besar? Mungkin kita sering membaca di internet jika keuntungan Freeport Indonesia sepenuhnya diberikan untuk Indonesia dalam sebulan akan bisa melunasi utang Indonesia yang bayak itu. Waw, pantas saja mereka benar-benar mempertahankannya. Yah iyah lah kalau disidangkan kan mungkin yang lain ikut tertarik merebutkan Indonesia. Wah gimana yah jika terjadi Papua Merdeka?????? Bisa saja, mungkin akan menggunakan alasan HAM. Dari sini saya timbul pemikiran, Presiden yang berhasil memerintah dengan waktu lama dan selalu bertahan dari serangan pihak manapun, mungkin itu dikehendaki AS atau bahkan AS yang menyusunnya untuk jadi Presiden. Bagaimana dengan 2014??? Haaaah, udah dulu yah, capek nulis dari hape nih

*maap ini hanya opini, silahkan beri saya rating 'bualan'
Merdekaaaaa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun