Assalamualaikum Wr. Wb Sahabat - sahabat reader sekalian.
Dalam nuansa memperingati Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke - 77, kurang lengkap rasanya jika sebagai salah satu warga negaranya, tidak menyumbangkan secuil ide maupun gagasan tentang bagaimana memberikan kontribusi positive di bidang yang digeluti setiap hari.
Profesi yang saya tekuni adalah profesi yang umum banyak orang di Indonesia menekuninya juga.
Banyak temennya, banyak konconya, akeh balane itulah sajak yang tepat untuk menggambarkannya.
Yes, manufacturing atau industri pengolahan barang dari bahan baku menjadi semi finished goods adalah dunia yang saat ini menjadi salah satu lahan mencari pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat Indonesia baik di kampung maupun kota.Â
Namun seringkali dari aktifitas inilah masalah - masalah baru muncul dan mulai mengganggu kesehatan manusia baik dirasakan secara langsung ataupun tidak secara langsung bakan dalam jangka waktu yang lama.
Kuli Pabrik.
Identik dengan buruh kasar, yang tidak begitu di pedulikan nasibnya sehingga hidupnya pas - pasan dan terkesan hanya menghabiskan umur bekerja bertahun - tahun menunggu pensiun tanpa ada kejelasan jenjang karir, stagnant karena tidak mengerti, tidak tahu bagaimana cara mengembangkan diri dilingkungan kerjanya dengan skill yang pas - pasan.
Dalam artikel kali ini, saya ingin berbagi sedikit pengalaman dalam mengelola bisnis manufakturing dari kaca mata praktisi operasional yang jarang sekali di expose oleh pimpinan - pimpinan yang nangkring di kursi panas.
HUMAN RESOURCES MAINTENANCE.
Dalam industri manufacturing, kita sering mendengar dan menyimak 4 aspek sumber daya yang umum dimiliki perusahaan selain dari MONEY yaitu MAN, METHODS, MATERIAL dan MACHINE.Â
