Mohon tunggu...
Ucu apipah
Ucu apipah Mohon Tunggu... Guru - 31.12.1995

Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika di Pondok Pesantren

22 Agustus 2019   21:08 Diperbarui: 22 Agustus 2019   21:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Istilah pondok pesantren lebih dikenal sebagai tempat tinggal para santri. Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menyediakan asrama sebagai tempat tinggal para santri dengan otoritas sangat kuat dari seorang kyai.

Sejak awal berdirinya pesantren pada zaman dahulu hingga sekarang, pesantren masih tetap mampu bertahan dari perubahan zaman dan lembaga yang masih memiliki banyak peminat hingga hari ini.

Sistem pendidikan yang diterapkan dipondok pesantren juga memilikikhas tersendiri, Karena pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan asli indonesia yang merupakan warisan yang terus berkembang. 

Dunia pondok pesantren yang sangat fokus dengan materi keislaman tentu dapat menggeserkan posisi bidang keilmuan umum salah satunya adalah matematika, dimana hal ini membuat matematika disekolah dalam lingkungan pesantren dianggapkurang begitu penting. Berbeda dengan sekolah lain pada umumnya yang mana pelajaran matematika kebanyakan digunakan sebagai standar tingkat kepandaian seorang siswa. Bahkan banyak orang tua yang rela mendaftarkan putra putri mereka untuk mengikuti kursus dilembaga bimbingan belajar demi meningkatkan nilai matematika anaknya.

Berdasarkan peraturan pemerintah yang mewajibkan pelajaran matematika pada seluruh jenjang pendidikan dimadrasah tidak terkecuali yang berada dalam lingkungan pondok pesantren. Maka dalam madrasah matematika itu ada, pelajaran matematika yang diajarkan di madrasah tentu tidak jauh berbeda dengan pelajaran matematika di sekolah formal pada umumnya.

(Komalasari, 2010) pembelajaran dalat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didikyang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Sedangkan menurut (Sanjay,2016) pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan manusia ataupun antara manusia dengan lingkungannya.

Dari definisi diatas pembelajaran merupakan proses interaksi peserta disik yang telah dirancang sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru. 

Sedangkan pembelajaran matematika merupakan suatu proses membelajrkan peserta didik yang telah didesain oleh guru untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir siswa serta meningkatkan kemampuan mengkontruksi kemampuan baru sebagai upaya penguasa yang baik terhadap materi matematika.

Banyaknya pesantren-pesantren modern yang bermunculan di era sekara ini, yang memadukan antara pelajaran kepondokan (agama) dengan pelajaran umum salah satunya matematika, dimana hal ini menjadikan pondok pesantren mempunyai daya saing tersendiri dimata masyarakat, terutama dalam bidang ilmu umum seperti matematika. Hal ini bisa dilihat dari kesiapan dan antusias siswa dipondok pesantren sebelum dimulainya pelajaran matematika.

1) kesiapan belajar matematika, bisa dilihat dari kesiapan para siswa sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar matematika, tepatnya pukul 06.30 siswa pondok pesantren sudah siap untuk mengikuti kegiatan belajar matematika dengan sebelumnya mereka membersihkan kelas dan menyiapkan media pembelajaran matematika, dilanjut pukul 06.50 semua siswa sudah memasuki ruang kelas dilanjutkan membaca do'a sebelum dimulainya pelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan menanyakan kembali pelajaran matematika yang telah dipelajari selanjutnya, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa siap siswa untuk menerima materi baru dari matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun