Bapak adalah seorang tokoh dan mantan pejabat.
Bapak adalah seorang profesor.
Bapak adalah intelek dan ahli hukum tata negara yang banyak memenangkan perkera.
Bapak adalah tokoh politik yang punya pendukung .
dan banyak prestasi bapak lainya.
Semua orang tahu itu dan saya pribadi tidak menyangsikan hal itu, tapi dengan segala hal itu, apakah sepadan untuk berbicara didepan publik, dengan meremehkan orang lain dan meninggikan diri sehingga terkesan kalimatnya penuh "Kesombongan".
Bukankah semua makhluk itu tidak berhak untuk memakai baju "Kesombongan" dan bukankah baju "Kesombongan" hanya pantas di kenakan oleh TUHAN yang memang tiada apapun yang bisa menandinginNYA.
Pengalaman pribadi saya, sedikit saja baju Kesombongan di pakai manusia, maka kegagalan, kekalahan dan kejatuhan lah yang terjadi pada akhir ceritanya.
Saya adalah rakyat jelata, dari segala aspek tidak dan sangat jauh dari pantas untuk berdebat dengan bapak Prof Yusril, namun saya yakin atas substansi yang saya perdebatkan dan nilai-nilai yang saya agungkan. Karena itu mohon berkenan menanggapi pernyataan saya di bawah ini.
Terkait dengan tuntutan bapak dalam hal GRASI ini, keyakinan dalam diri saya bahwa argumentasi atau akhir keputusan dari Pengadilan. Bapak Prof Yusril akan mengalami kekecewaan.
Saya yakin seyakin yakinnya tentang hal itu, andai judi dibolehkan agama dan nilai spiritualku. Karena keyakinaku itu, saya berani menantang bertaruh dengan siapapun, saya pertaruhkan 1 bulan pendapatan saya. Tidak banyak bagi tokoh selevel pak Yusril, tapi saya yakin cukup banyak bagi masyarakat Indonesia umumnya.
Lihat Politik Selengkapnya