Mohon tunggu...
AfidaWahyuNabila
AfidaWahyuNabila Mohon Tunggu... Penulis - أفيدة وحي نبيلا

Teruslah berkarya !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan Besar dari Rakyat Kecil untuk Indonesia

10 Desember 2019   23:11 Diperbarui: 10 Desember 2019   23:24 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, karena Indonesia memilik 17.504 pulau sehingga dinamakan sebagai negara kepulauan. Dari Sabang sampai Merauke Indonesia memiliki keragaman ras, suku, budaya, bahasa dan agama. Indonesia merupakan negeri yang sangat kaya dan sangat berpotensi akan sumber daya alamnya maupun budayanya.

Pada saat ini Indonesia sedang berada pada era reformasi, dimana banyak mengalami permasalahan baik dibidang politik, sosial dan budayanya. Harapan saya untuk Indonesia pada masa kini hingga masa yang akan datang bisa lebih baik lagi, bisa menjadi Indonesia yang sesuai dengan Pancasila. 

Pada saat ini banyak permasalahan, seperti pembangunan infrastruktur yang kurang merata hingga ke pelosok daerah.  Jika kita lihat sesuai kenyataan infrastruktur didaerah perkotaan sudah sangat memadai seperti bangunan yang indah, jalan dan lain-lain. Berbeda dengan didaerah pelosok, mereka tidak mendapatkan infrastruktur yang layak. Contoh kecil seperti jalan raya yang rusak dan malah membahayakan bagi para pengendara ataupun pejalan kaki.

Seperti yang dikatakan oleh kementerian keuangan Indonesia bahwa kunci dari pemerataan pembangunan yaitu pemerintah melaksanakan fungsi distribusi transfer Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga kesemua daerah.

Kita sama-sama hidup di negara Indonesia maka dari itu kita mempunyai hak untuk hidup secara sejahtera dan nyaman. Bukankah seperti itu?
Harapan saya sebagai rakyat kecil, semoga pemerintah melakukan usaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan dan menyamaratakan hal tersebut. Tidak memandang yang hidup di kota atau di pelosok desa. Siapa lagi kalau bukan dari pihak pemerintah yang bisa menolong kita.

Bunyi dari pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yaitu "Setiap warga berhak mendapat pendidikan". Dari itu kita dapat ambil kesimpulan. Bukankah sudah jelas undang-undang yang diatas tentang kewajiban mendapatkan pendidikan ? Tetapi nyatanya banyak anak-anak jalanan yang belum menyentuh pendidikan sama sekali. 


Hal tersebut menurut saya merupakan pelanggaran HAM. Seharusnya pemerintah mengawasi proses berjalannya pendidikan di Indonesia dengan tujuan semua anak yang kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak. Permasalahan ini pemerintah bisa mengatasinya dengan cara mengirimkan guru-guru ke setiap sudut daerah di Indonesia yang terpencil tanpa terkecuali, membangun sekolah-sekolah. Dengan itu pendidikan di Indonesia dapat terpenuhi. Merasa sangat membutuhkan itu . Mereka adalah penerus bangsa yang terhambat oleh  faktor keuangan dan kurangnya kepedulian pemerintah.

Untuk selanjutnya permasalahan di Indonesia yaitu pelayanan yang sangat buruk bagi peserta BPJS dan dari pasien yang kurang mampu. Mereka ditelantarkan begitu saja tanpa berpikir keselamatan mereka . Sebagian dari pihak medis lebih mementingkan dan mengutamakan materi , lebih mengedepankan mereka yang bermodal uang.

Beralih kepada harapan selanjutnya yaitu agar bangsa Indonesia lebih menjaga dan melestarikan budaya yang telah kita miliki sebagai warisan dari nenek moyang. Kurangnya kesadaran bangsa Indonesia mengakibatkan generasi muda sekarang jarang mengenal budayanya sendiri. Generasi muda saat ini lebih memilih budaya asing, karena mereka beranggapan bahwa budaya barat lebih praktis, menarik dan lebih unik. 

Kita tidak menyadari bahwa budaya kita lebih unik dari pada itu semua. Kita baru bersuara ketika budaya kita sukses dan terkenal oleh negara lain, dengan cara mereka curi secara diam-diam.

Jangan sampai budaya Indonesia di ambil oleh negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun