Indonesia merupakan negara majemuk yaitu negara dengan berbagai ras, suku, bangsa, bahasa, agama, dan budaya. Meskipun banyak perbedaan tetapi bangsa indonesia tetap satu karna mereka selalu menjunjung semboyan negara indonesia "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua semboyan.
Dari semboyan itu dapat diketahui bahwa Negara Indonesia mengharapkan bangsa nya bangsa indonesia menjadi bangsa yang satu. Tetapi kenyataannya apa? Banyak dari kita yang mendiskriminasi golongan atau kelompok yang gak sejalan dengan kita sendiri, seharusnya dari perbedaan itu kita dapat mengembangkan rasa toleransi dan rasa keadilan ita sebagai bangsa indonesia yang satu tanpa perbedaan.
Sekarang dapat kita rasakan kalau hukum itu dapat diibaratkan seperti tumpul ke atas dan lancip ke bawah, maksudnya adalah hukum bagi orang yang di atas (kaya, penjabat, dll) seketika menjadi tumpul atau lumpuh tapi sedangkan hukum bagi kalangan bawah (miskin, penjahat, dll) seketika menjadi lancip dan sangat kejam. Masih ingatkah dengan cerita anak muda yang membunuh begal untuk menyelamatkan pacarnya di penjara, sedangkan polisi menembak penjahat hingga meninggal mendapatkan penghargaan.
Dimanakah letak keadilan indonesia?. Harapan saya untuk indonesia tercinta ini hanya ingin menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan tanpa pandang bulu, karena terkadang para pihak hukum lupa akan tugasnya jika dihadapkan dengan uang yang melimpah dengan begini bagaimana nasib mereka yang tak memmiliki uang lebih untuk membayarnya, apa mereka harus pasrah dengan tuduhan tersebut lalu melepaskan mereka yang salah?
Pada dasarnya pancasila sila ke-5 memiliki arti yang sangat amat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat indonesia. Seorang pemimpin harus memiliki sifat adil, tapi sifat adil ini buka hanya harus dimiliki oleh seorang pemimpin saja setiap orang juga harus memiliki sifat adil karna setiap manusia itu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Kata adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya atau tidak berat sebelah (seimbang). Dalam surah an-nisa ayat 135 yang berbunyi
135. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin seharusnya berbuat adil walaupun terhadap sesuatu yang tidak disukai.
Semoga bermanfaat
