Sulitnya Air Bersih di Negara Perairan

Indonesia merupakan negara kepulauan. Wilayah negara Indonesia terbagi menjadi daratan dan perairan dimana perairan memiliki wilayah yang cukup luas yaitu mencakup tiga perempat bagian dari keseluruhan luas, sedangkan daratan hanya mencakup seperempat luas wilayah negara Indonesia. Hal ini tentu tidak menjadi suatu keanehan lagi bagi negara Indonesia, memiliki sumber air yang melimpah ruah seakan tidak ada habisnya. 

Akan tetapi, sumber air yang terdapat di Indonesia ataupun di bumi ini, tidak semuanya bisa dilakukan pemanfaatan langsung terumata untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Di bumi ini 97% air yang dimiliki mempunyai asal dari perairan laut dengan kadar garam yang tinggi sehingga dikatakan sebagai air asin, sedangkan untuk 3% air sisanya dimiliki oleh perairan tawar. 

Dimana perairan tawar yang 3% tersebut memiliki rincian dengan 2%nya merupakan air tawar yang mempunyai bentuk es di glasier maupun es yang terletak di kutub utara dan juga kutub selatan, sedangkan yang 1%nya adalah air tawar yang terletak pada bagian bawah permukaan tanah.

Di negara Indonesia, walaupun air di bumi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu air tawar hanya sekitar 3%nya saja. Tetapi jumlah tersebut masih terbilang besar di negara Indonesia yang dimana 6% dari 21% perairan dunia terletak disini. 

Namun, dengan ketersediaan air yang melimpah tidak menjadikan masyarakat Indonesia dengan mudah mencari air yang bersih dan dapat dipergunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. 

Permasalahan air bersih ini bukanlah permasalahan yang baru terjadi di kalangan masayarakat Indonesia. Apabila ditelaah lebih dalam lagi, Indonesia yang selain memiliki perairan luas dan banyak juga merupakan negara tropis dimana curah hujan yang dimiliki cukup tinggi sehingga air bersih yang terserap oleh tanah seharusnya banyak.

Namun, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa masyarakat Indonesia juga memiliki pertumbuhan penduduk yang dari tahun ke tahunnya semakin pesat sehingga air yang dibutuhkan juga semakin banyak. 

Selain itu, dengan semakin banyaknya pertambahan penduduk, hutan yang memiliki fungsi untuk menyerap air tergantikan dengan rumah-rumah yang pembangunannya tidak memperhatikan lingkungan di sekitarnya. 

Dengan begitu, dapat dilihat bahwa tingkah laku manusia merupakan faktor terjadinya kerusakan lingkungan, utamanya untuk hilangnya sumber air bersih. Tidak sampai disitu, masyarakat Indonesia juga ikut andil dalam pencemaran-pencemaran air sungai yang seharusnya bersih menjadi kotor dan tercemar karena pembuangan limbah dan sampah secara sembarangan yang tidak memperhatikan dampak bagi lingkungannya.

Dengan sedikit penggambaran tingkah laku masyarakat Indonesia, seharusnya mereka sadar bahwa air bersih memiliki peran penting bagi kehidupan mereka agar tidak terjadi kesulitan mendapatkan air bersih di negara yang mayoritas wilayahnya sendiri adalah perairan.