Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mimpi City yang Belum Terbeli

4 Mei 2020   17:10 Diperbarui: 4 Mei 2020   17:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: id.pinterest.com City

Manchester City adalah tim ambisius, dan merupakan salah satu tim yang masuk dalam jajaran Big Six Premier League bersama tim sekota Manchester United, Liverpool, juga trio London (Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Chelsea). Total Manchester City telah memenangkan 6 gelar juara Liga Inggris yang 4 gelar diantaranya didapatkan pada masa kepemimpinan Sheikh Manshour. Mereka setidaknya mampu mengganggu dominasi Manchester United dan sesama tim ambisius, Chelsea dalam perebutan titel liga yang disebut sebagai liga terbaik di dunia tersebut.

Melihat perjalanan panjang The Citizens (sebutan Manchester City) di belantara Sepakbola Inggris tentu saja menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang memiliki reputasi tinggi. Berdiri pada tahun 1880 dengan nama St. Mark's (West Gorton) dan baru 14 tahun kemudian berubah menjadi Manchester City FC dan bertahan hingga sekarang. Pertama kali menjuarai Liga Inggris yang saat itu masih bernama Divisi 1 Liga Inggris pada musim 1936-1937, namun mengalami masa kelam pada musim berikutnya dengan terdegradasi ke Divisi 2, dan menjadi pertama (dan satu-satunya hingga saat ini) juara bertahan yang terdegradasi, kemudian sepakbola Inggris sempat "hibernasi" karena Perang Dunia ke 2.

Prestasi The Citizens sempat naik pada akhir 1960-an, hingga pertengahan 1970-an, diantaranya dengan menjuarai 1 juara Liga Inggris (1967-1968), 1 Piala FA (1968-1969), 2 piala Liga (1969-1970, dan 1975-1976), dan yang paling bergengsi adalah Piala Winners musim 1969-1970. Setelah itu selama periode 1980-an hingga awal 2000-an, The Citizens beberapa kali mengalami degradasi-promosi, dan hingga pada saat terdegradasi dari Divisi Utama Liga Inggris (sekarang disebut Premier League) pada musim 1998-1999 dan sampai terjerembab ke Divisi Football League One. Setelah perjuangan sekian lama, akhirnya pada musim 2002-2003 dapat kembali promosi ke Divisi Utama Liga Inggris dibawah asuhan Kevin Keegan, dan melakukan rekrutan besar seperti Nicolas Anelka, Peter Schmeichel, dan Marc Vivin-Foe. Musim berikutnya The Citizens mulai menambah lagi skuadnya dengan nama-nama beken seperti Kevin "Macca" McManaman, Paul Bosvelt, eks kiper Arsenal, David Seaman, dan Michael Tarnat. Namun rekrutan-rekrutan tersebut tidak mampu membuat The Citizen meraih gelar pada akhir musim.

Sekian musim berlalu, hingga pada Juni 2007, eks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra membeli klub tersebut dengan proyek yang dapat disebut dengan "Revolusi Gagal", setelah hanya dalam tempo 15 bulan, tepatnya pada September 2008, Thaksin menjual kembali klub tersebut kepada Abu Dhabi Group  yang dimiliki oleh Sheikh Manshour. Selama kepemimpinan Sheikh Manshour, The Citizen  bisa dikatakan telah dimulai sebuah revolusi serius, pelatih-pelatih hebat didatangkan mulai dari Mark Hughes, Roberto Mancini, Manuel Pellegrini, hingga yang terakhir Josep "Pep" Gurdiola. Pemain-pemain hebat pun juga didatangkan mulai dari Robinho, Mario Balotelli, Edin Dzeko, Kun Aguero, Gabriel Jesus, Ilkay Gundogan, dan masih banyak nama pemain tenar lain, meskipun ada beberapa yang gagal bersinar. Dengan gelontotoran dana yang nilainya mencapai triliunan rupiah satu per satu gelarpun bisa "terbeli", diantaranya 4 gelar juara Liga Inggris, 2 Piala FA, 3 tropi Community Shields, dan 5 kali Juara Piala Liga.

Namun yang ada yang masih kurang dengan rentetan gelar tersabut, yaitu Gelar Juara Liga Champions Eropa yang masih menjadi mimpi Manchester City yang belum "terbeli". Pencapaian terbaik mereka di Liga Champions adalah pada musim 2015/2016 ketika mencapai Babak semifinal di bawah asuhan Manuel Pellegrini, sebelum disingkirkan Real Madrid dengan agregat 0-1.

Musim 2020/2021 dan 2021/2022 Manchester City dilarang berkompetisi di level Eropa, setelah diberikan sanksi oleh UEFA karena pelanggaran Financial Fair Play yang dilakukan dalam rentang 2012 hingga 2016. Pada Liga Champions musim 2019/2020 yang belum jelas kelanjutannya ini, The Citizen berpeluang "memecahkan telur", meskipun belum tentu lolos, namun memiliki modal kuat setelah mengalahkan Real Madrid 2-1 di leg pertama. Apabila musim ini The Citizens masih gagal menjuarai Liga Champions Eropa, maka masih harus menunggu untuk 2 tahun lagi, dengan catatan mampu lolos ke Liga Champions musim 2022/2023.

Apakah Manchester City akan mampu memenangkan gelar Liga Champions musim ini? Ataukah mereka harus menunggu untuk 2 tahun lagi  "hanya" untuk berusaha lagi? Mari kita saksikan kelanjutan dari Liga Champions Eropa musim ini, dan berharap pandemi COVID-19 segera berlalu. Sekian artikel dari saya, apabila ada kesalahan dalam memberikan info dan tata penulisan, mohon untuk dikoreksi Salam sehat, salam bahagia, dan sukses selalu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun