Mohon tunggu...
Tyas
Tyas Mohon Tunggu... Lainnya - ---

Hai! akun ini untuk berbagi tulisan teman-teman di komunitas yang saya ikuti ;)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Negara Tidak Serius Memberikan Efek Jera pada Pelaku Kejahatan

15 Mei 2024   02:09 Diperbarui: 15 Mei 2024   02:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penulis: Mimin Mintarsih

Sebuah keniscayaan yang menyedihkan menghantui negara kita, yaitu ketidaktertarikan pemerintah dalam memberikan efek jera pada pelaku kejahatan. Sebagai warga negara yang prihatin dengan keamanan dan ketertiban, kita harus mengakui bahwa kurangnya tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan hanya memperburuk situasi.

Kejahatan merajalela tanpa rasa takut akan hukuman yang pantas. Para pelaku kejahatan merasa bebas untuk melakukan tindakan mereka, menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Dari pencurian kecil hingga kasus-kasus kejahatan yang lebih serius, tidak adanya efek jera yang kuat hanya memperkuat keyakinan para pelaku bahwa mereka dapat bertindak tanpa konsekuensi yang signifikan.

Pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dan efektif untuk menangani masalah ini. Tidak hanya dalam memberikan hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukan, tetapi juga dalam memastikan bahwa sistem peradilan pidana berfungsi dengan baik dan efisien. Reformasi yang menyeluruh diperlukan untuk memastikan bahwa setiap pelanggaran hukum dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, pendekatan pencegahan juga harus diprioritaskan. Melalui pendidikan dan pelatihan, serta menyediakan kesempatan yang adil bagi semua lapisan masyarakat, kita dapat mengurangi faktor-faktor risiko yang dapat mendorong seseorang untuk terlibat dalam kejahatan.

Dalam konteks solusi Islam, penggunaan hukuman yang adil dan efektif sangat penting. Prinsip-prinsip syariah menekankan pentingnya keadilan, pembinaan, dan pemulihan bagi pelaku kejahatan. Sistem hukum Islam menawarkan berbagai mekanisme untuk menegakkan keadilan, seperti ta'zir (hukuman yang ditentukan oleh otoritas), qisas (balasan setimpal), dan diya (penggantian atau kompensasi). Pendekatan ini memungkinkan pemberian hukuman yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan, sambil memberikan kesempatan bagi pelaku untuk memperbaiki diri dan berkontribusi positif pada masyarakat.


Kita tidak boleh membiarkan kejahatan menguasai tanah air kita. Saatnya bagi negara untuk menunjukkan komitmennya dalam memberikan efek jera yang nyata pada para pelaku kejahatan. Hanya dengan langkah-langkah yang tegas, terkoordinasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan Islam, kita dapat menciptakan masyarakat yang aman dan damai bagi semua warga negara.

Wallahua'alam bishawab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun