Mohon tunggu...
Tyara Putri
Tyara Putri Mohon Tunggu... Lainnya - tugas KKN UNEJ

melengkapi tugas KKN UNEJ Back To Village

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN 43 UNEJ Inovasi Pendukung Pembelajaran Online di SDN Jombatan 6

10 Agustus 2020   18:25 Diperbarui: 10 Agustus 2020   18:43 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas Jember tahun 2020 ini menerapkan KKN berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu KKN yang bertemakan Back To Village, dimana KKN Back To Village ini dilakukan di desa masing-masing mahasiswa/i dengan tujuan membantu jalannya pembelajaran yang dilaksanakan secara online agar dapat mencegah penyebaran virus Covid-19. KKN Back To Village ini dilaksanakan selama 45 hari yang dimulai pada tanggal 1 Juli 2020 hingga 14 Agustus 2020.

Universitas Jember dalam pelaksanaan KKN Back To Village ini memberikan beberapa opsi program yang dapat dipilih sendiri oleh masing-masing mahasiswa/i untuk dijalankan selama 45 hari. Program KKN Back To Village ini salah satunya yaitu "Program Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat Covid-19" program tersebut yang dipilih oleh Tyara Salsabila Alicia Putri mahasiswi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Tyara dalam menjalankan program KKN Back To Village selama 45 hari dilakukan di Desa Jombatan tepatnya di SDN Jombatan 6. Ia memilih SDN Jombatan 6 sebagai tempat menjalankan program KKN karena menurutnya di SD Jombatan 6 tersebut dirasa masih sangat kurang pengetahuannya akan teknologi sehingga proses pembelajaran daring hanya dilakukan melalui aplikasi WhatsApp saja. Oleh karena itu, ia ingin menerapkan inovasi pembelajaran online agar siswa/i di SDN Jombatan 6 tersebut dapat belajar dengan maksimal. 

Proses pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 sangatlah berbeda dengan sebelum pandemi melanda di Indonesia sehingga mengakibatkan proses pembelajaran harus dilaksanakan secara daring. Perubahan proses pembelajaran ini menimbulkan permasalahan bagi orang tua dan anak dalam mengoptimalkan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Masalah tersebut kebanyakan karena ketidakpahaman terkait sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring seperti pada saat ini sehingga masalah tersebut berdampak terhadap hasil pembelajaran anak. Anak tersebut tidak memperoleh materi secara maksimal serta minim akan pengetahuan.

Inovasi pembelajaran online yang dilakukan olehnya (re:tyara) yaitu dengan menggunakan media rumah belajar, google classroom dan google meet. "Inovasi pembelajaran online yang saya lakukan yaitu menggunakan media rumah belajar sebagai media pembelajaran untuk membantu prasarana pembelajaran di SDN Jombatan 6 serta dapat membantu para siswa untuk menambah pengetahuan dan aplikasi pendukung pembelajaran yang saya gunakan yaitu google classroom dan google meet, dimana kedua aplikasi tersebut dapat membantu proses pembelajaran yang dilakukan secara daring serta para siswa dapat memperoleh penjelasan mengenai materi pembelajaran dengan bantuan aplikasi google meet" ujarnya.  

Inovasi pembelajaran online yang pertama ia (re:tyara) lakukan yaitu mengenalkan kepada guru serta siswa/i kelas 4 di SDN Jombatan 6 mengenai aplikasi "Rumah Belajar" dimana aplikasi rumah belajar ini telah disediakan oleh Kemendikbud sehingga segala fitur di dalamnya dapat diakses secara gratis oleh siswa ataupun guru untuk mendukung proses pembelajaran. 

Tyara tidak hanya sekedar melakukan pengenalan aplikasi rumah belajar namun ia juga melakukan pelatihan untuk mendaftar akun pada rumah belajar sehingga guru dan siswa/i dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk menambah pengetahuan siswa/i. 

Inovasi pembelajaran online yang kedua tyara mengenalkan serta melakukan pendampingan dalam penggunaan aplikasi google classroom dan google meet untuk mendukung proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, karena menurutnya proses pembelajaran daring yang berjalan selama ini masih kurang efektif. Google classroom dan google meet dipilihnya menjadi inovasi pembelajaran online karena untuk mengakses kedua aplikasi tersebut sangatlah mudah sehingga guru dan siswa tidak akan mengalami banyak kesulitan. 

Dengan adanya pelatihan serta pendampingan pada saat penggunaan media pembelajaran melalui rumah belajar, google meet dan google classroom  yang nantinya digunakan untuk pembelajaran daring ia berharap dengan adanya program pendukung pembelajaran anak sekolah saat covid-19  dapat sedikit membantu serta menambah pengetahuan akan teknologi agar proses pembelajaran dapat berjalan lebih maksimal dan penguasaan teknologi dalam bidang pendidikan di SDN Jombatan 6 semakin baik sehingga nantinya hasil pembelajaran daring yang diterima oleh siswa/i lebih maksimal  meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. (Tyara Salsabila A.P/KKN UNEJ/43/drg.Rendra Chriestedy Prasetya,M.DSc.)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun