Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perpustakaan Ramai, Buku pun Ikut Tersenyum

7 Desember 2022   20:39 Diperbarui: 7 Desember 2022   20:51 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh olivergotting / 13 images/ pixabay. com

Andai buku bisa ngomong.


Sangat unik untuk di telusuri lebih mendalam. Ketika melihat perpustakaan dengan jumlah pengunjung lebih dari 50 orang, seperti kata pembuka di atas, andaikan buku bisa ngomong, bisa jadi ia menumpahkan kegembiraan yang teramat mendalam bagi mereka yang hendak mengambil dan membaca isi yang tertulis di dalamnya.

Seperti dapat juara rasanya, dibelai dengan sentuhan penuh makna, di lihat tiap- tiap halamannya, lalu isi yang disampaikan dapat diterima serta di praktikkan dalam kehidupan nyata. Waah penuh manfaat ya sebuah buku.
Ketimbang terpajang , berjejer sekalipun rapi tiada ampun, tetapi jarang ada yang mengambil , sampai- sampai ia telah terbit 5 tahun, sampulnya masih bagus, tanpa ada lipatan kecil pun, bisa jadi buku itu tidak pernah di baca. 

Sebab sebaik- baiknya merawat buku, akan pernah saja terjadi lipatan yang agak menonjol pada halamannya, karena cara masing- masing orang tentu berbeda ketika membaca tiap halaman sebuah buku.

Perpustakaan menyediakan banyak koleksi buku, ada buku baru dan yang pasti ada juga buku lama. Bagi mereka yang terbiasa membaca, lama atau pun baru bukan menjadi alasan untuk tidak membaca segala jenis buku. 

Menumbuhkan kegemaran membaca, memang ada baiknya kalau kita mencari sebuah buku yang memang enak untuk di baca, karena ada gambar ilustarinya mungkin, atau karena covernya menarik, atau bahkan ada yang telah mengusai betul bahasa asing, karena bukunya berbahasa asing, tentu bisa - bisa saja terjadi.

Coba bayangkan perpustakaan yang cukup besar, lengkap dengan beragam koleksi, fasilitas pendukung seperti meja, kursi, ada karpet plus AC, tapi sepi pengunjung. Apa yang harus dilakukan ? Promosi ? Update buku terbaru ? Atau strategi lain untuk menarik kunjungan, tetapi minat membaca masih tetap rendah, jadi apa ???

Begitu besarnya perpustakaan memberikan peranan dalam menyediakan informasi secara cetak maupun terekam, atau karya cetak dan digital, tetapi kalau respon untuk membaca masih sedikit, jelas hal ini menjadi pekerjaan kita bersama, agar membaca menjadi bagian yang penting dalam kehidupan sehari- hari.

Coba tinggalkan kebiasaan menerima informasi secara lisan. Ayo gerakkan diri untuk bangkit dan melawan kebiasaan santai dan seolah acuh terhadap manfaat membaca buku. Tidak penting memikirkan buku itu harus baru , bagus dan menarik untuk dibaca, tetapi cobalah membaca apapun dalam bentuk buku sebagai langkah awal untuk tebiasa suka membaca.

Jauhkan pemikiran tentang hasil di awal, tetapi fokuskan keinginan bahwa, sekali lagi membaca itu hal yang penting dan bahkan menyenangkan. Buku telah tersedia dan menyediakan beragam manfaat, bila kita mau peduli terhadap pentingnya sebuah buku sebagai teman dalam menghadapi perubahan jaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun