Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekayaan dalam Hidup, Datang dari Mana?

18 Oktober 2022   13:37 Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Frantisek_Krejci / 294 images/ pixabay. com

Kekayaan sederhana sebagai kunci menuju bahagia dalam hidup. Coba kita simak selengkapnya dalam tulisan berikut dan bukan bermaksud untuk menggurui, ini yang hanyalah bagian dari upaya dalam meningkatkan kesadaran diri tanpa harus mengeluh dengan segala putaran yang kita lalui dalam hidup.


Memiliki kekayaan secara material atau secara fisik dapat dilihat lalu dirasakan , bukan tidak mungkin merupakan sebuah harapan yang mutlak diharapkan oleh banyak orang. Akan tetapi dibalik situasi dimana anda menjalani hidup dengan kekayaan berupa harta, jangan sampai melupakan hal berbagi sesama dalam hidup, sebab kita telah digariskan untuk menjalin interaksi sosial demi terjalinnya rasa kebersamaan tanpa pembeda.


Sejatinya dalam kenyataan, hidup susah seolah momok yang menyurutkan semangat untuk berbenah lebih baik. Kita terkadang pasrah dan terdiam tanpa melakukan upaya, sekalipun itu berupa usaha kecil.


Jika diposisikan dalam sebuah pilihan, mungkin akan lebih banyak yang memilih miskin harta, ketimbang miskin mental. Secara perilaku yang  dapat membawa dampak kesombongan tanpa adanya kontrol diri yang maksimal.


Lalu apa kekayaan dalam hidup yang dapat memberikan kekuatan, dan menikmati rasa bersyukur dalam menjalani roda kehidupan.
Yang pertama adalah, bagaimana kita bisa mengendalikan mental secara positif. Satu- satunya solusi untuk terhindar dari perilaku sombong dan cuek terhadap sesama, datangnya dari diri kita sendiri, yaitu menjaga mental dengan mengontrol sifat diri sendiri.

 Memiliki mental yang kuat, setidaknya akan memberikan jalan terbaik terhadap persoalan yang sedang dihadapi serta terwujudnya doa berupa harapan akan terjadi jika telah mampu mengendalikan mental yang baik.


Ketika mental telah terjaga , terpenuhi oleh hal- hal atau tindakan yang positif, selanjutnya menjadi pekerjaan kita adalah, bagaimana cara menjaga kesehatan fisik agar tetap prima, sebagai penggerak dalam melaksanakan segala usaha, seperti menjalankan pekerjaan entah itu kasar ataupun pekerjaan dalam mengurus sebuah perusahaan. Kesehatan fisik adalah salah satu kekayaan yang berharga, karena dengan fisik yang sehat, kuat, setidaknya kita dapat melakukan upaya- upaya dalam mengejar harapan hidup.


Mental dan fisik terjaga dengan baik, tentu perlu diimbangi dengan bentuk kebaikan dengan menjaga hubungan baik antar sesama. Keeratan dalam menjunjung keharmonisan hidup sesama, menjadi wujud kekayaan yang begitu berharga dalam hidup. Sebagai contoh, kita tinggal disuatu tempat, tetapi hubungan dengan tetangga justru tidak baik, bagaimana kita menjalin kerukunan dan bagaimana orang lain mau menghormati serta menghargai kita sebagai seorang saudara.

Kebersamaan yang terjalin, akan dapat berdampak pada kuatnya kebersamaan dalam suka maupun duka , dalam bentuk hubungan yang harmonis antar sesama. Tanpa memandang perbedaan. 


Hal- hal kecil lainnya yang dapat dikatakan sebagai kekayaan dalam hidup adalah melakukan sesuatu tanpa mengharap sebuah imbalan. Menolong orang yang sedang mengalami musibah di jalan, seperti kehabisan bahan bakar kendaraan, kita bantu untuk mencarikan, setidaknya bantu menunjukkan dimana ada penjual bahan bakar, dan itu sudah menunjukkan bahwa kita memiliki kekayaan sikap tolong menolong terhadap sesama, sehingga dikemudian hari ketika kita mengalami hal yang sama, kebaikan yang sama pun akan hadir memberikan keringanan dalam menghadapi sebuah masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun