Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendampingan yang Baik kepada Anak saat Belajar di Rumah

23 April 2022   14:59 Diperbarui: 23 April 2022   15:03 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi; ddimitrova / 85 images

Saat ini tentu saja bukan orang tua yang selalu sibuk, khususnya tentang pekerjaan sebagai hal pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun anak- anak sekolah juga di tuntut semakin aktif dalam mencari dan menemukan informasi yang bermanfaat guna meningkatkan prestasi di segala bidang, untuk itu sebagai orang tua, tentu ikut juga berperan aktif dalam memberikan pendampingan terhadap masa menjalani pendidikan sekolah.


Hal itu dimaksudkan agar pendidikan karakter serta intelegensi pada anak, dapat berkembang baik serta berdampak pada terbentuknya pribadi yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.


Ketika hal baik itu, mulai melekat dan dapat disebarkan oleh buah hati kita, tentunya juga membawa manfaat bagi orang tua, yang tidak hanya pada kehidupan saat ini akan membekas tetapi hal itu akan dikenang di masa datang.


Untuk itu, sebagai orang tua jangan lagi beralasan untuk tidak mempunyai waktu dalam menemani si kecil belajar. 

Apa yang dapat kita lakukan.


Persiapkan atau setidaknya buatkan sebuah tempat belajar yang nyaman dan kondusif, artinya kondisi ruangan setidaknya bersih, pencahayaan bagus ketika malam hari, begitu juga tersedia sirkulasi ruangan untuk memberikan kenyamanan si kecil dalam belajar.


Agar proses belajar anak semakin konsentrasi, hendaknya kita sebagai orang tua ketika mendampingi anak belajar, hentikan sejenak menonton atau sebaiknya mematikan televisi dan tidak memainkan gadget saat menemani anak belajar usahakan untuk tidak membuat suasana tegang, ketika anak tidak memahami sebuah materi pembelajaran, agar anak tidak tertekan.

Apalagi mengeluarkan kata yang terdengar bernada tinggi yang tidak akan membawa dampak positif bagi perkembangan prestasi anak.

Bahkan situasi itu justru menghadirkan trauma dan semakin membuat anak untuk enggan belajar karena hal itu bisa membuatnya ketakutan ketika hendak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun