Mohon tunggu...
Syafiatuddiniah (Tuty Queen)
Syafiatuddiniah (Tuty Queen) Mohon Tunggu... Freelancer - Virtual Assistant | Founder Canva Creative Class | Kreator Pinterest Indonesia

Helo! Panggil saya Tuty. Biar semakin dekat ikuti sosial media dan blog saya yuk. Instagram: @tutyqueen @canvacreativeclass Twitter: @tuty_utut Blog: www.tutyqueen.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gotong Royong untuk Indonesia Sehat

19 September 2016   23:28 Diperbarui: 20 September 2016   07:11 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang pasti mempunyai keinginan sehat. Nggak ada seorangpun yang mau sakit. Kita sering mendengar kata "Sehat Itu Mahal" dan kata-kata ini memang nggak bisa dipungkiri. Kalau kita mengalami sakit banyak kerugian yang ditimbulkan, pekerjaan terbengkalai padahal kerja adalah sumber pendapatan, waktu bersama keluarga juga jadi berkurang, bahkan aktivitas-aktivitas lain yang biasa dilakukan tidak bisa dijalani seperti hari-hari biasa. Padahal poin-poin ini adalah momen penting dalam kehidupan. Tapi, kalau sakit sudah menghampiri nggak bisa dihindari karena solusi nya adalah berobat agar mendapatkan kesembuhan. Masalahnya nggak sampai disitu saja, untuk berobat diperlukan biaya yang terkadang nggak sedikit jumlahnya. Syukur-syukur kalau kita punya asuransi dari kantor, bagaimana kalau kita tidak memiliki asuransi kesehatan?

Soal kesehatan kalau kita tidak menjaganya sudah pasti ujung-ujungnya berhubungan dengan finansial. Seperti yang kita ketahui kesejahteraan belum merata di Indonesia. Jangankan untuk biaya berobat karena sakit, biaya untuk kebutuhan hidup saja belum mencukupi. Makanya saya sangat setuju disaat pemerintah mengeluarkan kebijakan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Ya, sistem ini dengan cara membayar iuran bulanan bersama melalui BPJS Kesehatan dengan sistem Gotong Royong Iuran Indonesia Sehat.

 Gotong royong atau semangat adiluhung sangat menggambarkan ciri khas budaya Indonesia. Bahkan Presiden Soekarno pernah mengatakan gotong royong adalah JIWA dari masyarakat Indonesia. Budaya gotong royong adalah salah satu perwujudan nyata semangat  persatuan masyarakat Indonesia. Ibarat anggota tubuh jika salah satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain ikut merasakan sakit juga. 

Saya merasakan keringanan yang didapat dengan adanya BPJS Kesehatan. Disaat saya sakit dan harus melakukan cek kesehatan yang membutuhkan biaya besar, saya merasa sangat tertolong dengan keringanan biaya yang saya peroleh dengan BPJS Kesehatan, meskipun tidak semua biaya di cover tapi tetap terasa ringan. Karena memang ada beberapa ketentuan dimana ada biaya yang tidak di cover seperti yang saya alami dimana cek darah untuk mengecek darah untuk hormon kesuburan tidak dicover oleh BPJS Kesehatan, tetapi obat dan biaya dokter semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan. 

bpjs-kesehatan-57e00c3bd07a618653152641.jpg
bpjs-kesehatan-57e00c3bd07a618653152641.jpg
Sistem gotong royong iuran untuk BPJS Kesehatan merupakan subsidi silang, dimana iuran dari peserta yang dalam keadaan sehat membantu peserta lain yang menderita sakit. Dengan sistem gotong royong ini semua jadi tertolong. Di kampung halaman saya di Sumatera Utara tepatnya di Pangkalan Berandan,  ibu-ibu yang sudah tidak memiliki suami dan orang-orang kurang mampu setiap bulan iurannya dibayar oleh kepala desa di tempat saya tinggal, saya tidak tahu pasti ini merupakan subsidi atau memang inisitaif dari kepala desa setempat. Tapi memang sangat membantu para ibu-ibu yang sudah tua dan tidak memiliki suami. Mereka bisa berobat dan mendapatkan rawat inap gratis saat mereka sakit. 

Harapan saya, sistem gotong royong iuran ini terus dijalankan demi membantu sesama masyarakat Indonesia yang kurang mampu, sehingga semua masyarakat Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun