Kalau ditanya bagaimana sosok suami di mata kamu? Bagi saya suami itu Pahlawan Digital. Saya dan suami pekerja di dunia digital. Kami berdua sama-sama menulis di blog masing-masing, jadi content creator, juga sama-sama jadi mentor di kelas online yang kami dirikan bersama. Bekerja di era digital kebutuhan internet jadi sudah seperti kebutuhan primer. Tanpa akses internet apalah arti digital. Jadi ingat beberapa tahun lalu perjuangan suami pasang IndiHome di rumah, karena mengandalkan hotspot dari smartphone saja nggak cukup malah terbilang boros kuota dan boros baterai.
Internet adalah Kehidupan Sehari-hari
Zaman sudah digital kata orang. Setiap kali rutinitas hidup dilakoni, digital sudah ada bersama kita. Seperti kalkulator, hape, tablet, televisi, bahkan kompor pun sudah digital. Yang dalam bahasa keseharian kita digital lebih berarti "tinggal pencet". Mau mandi tinggal pencet, mau makan tinggal pencet, mau olahraga tinggal pencet. Semua mudah dilakukan. Hanya semudah tinggal pencet saja kebutuhan yang kita inginkan langsung bisa didapatkan. Apalagi digital dengan penggunaan internet melalui handphone atau gadget.Saya dan keluarga sepertinya sudah hidup bersama digital semenjak saya mengenal internet karena tugas sekolah dan tugas kuliah. Dan hingga kini saya mampu mengoperasikan komputer dan gadget, tentu saja kebutuhannya bukan lagi sekadar untuk mengerjakan tugas kuliah melainkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pekerjaan menulis blog, create content dan publish di sosial media, mengajar kelas online, membuat desain pesanan klien, juga TV digital.
Lebih Hemat dengan IndiHome
Suami sudah mempersiapkan anggaran yang cukup lumayan untuk menyediakan jaringan internet cepat di rumah. Pilihan pastinya jatuh pada jaringan internetnya Indonesia yang cepat dan sedikit kendalanya. IndiHome jadi solusi, karena daftarnya gampang bisa request online melalui https://www.indihome.co.id dan bisa kita rancang penggunaannya sesuai kebutuhan. Yang pasti setiap bulan untuk kebutuhan internet sudah ada budget nya.
Kalau dihitung-hitung kebutuhan internet saya dan keluarga dalam sehari bisa lebih dari 10G. Karena penggunaan internet selain untuk laptop, komputer, dan handphone juga untuk TV Android. Semua perangkat ini memerlukan WiFi yang cepat. Apalagi untuk TV Android karena semua hiburan digital yang menyerap lebih banyak jaringan data pastinya. Bisa dibilang TV Android penggunaannya hampir 24 jam. Ayah saya tontonnya sport, ponakan nonton Netflix Kids, Ibu saya nonton acara masak-masak, suami nonton film terbaru. Kebayangkan bagaimana internet jadi andalan di rumah?.
Laptop dan Ipad bisa dibilang di urutan kedua yang paling besar menyerap jaringan data internet. Sebab penggunaanya sering banget dimanfaatkan untuk download beberapa materi seperti video, playbook, ebook, dan upload konten atau materi soft copy yang ukurannya juga bisa terbilang besar. Bahkan untuk upload lah yang paling besar menyerap jaringan data internet.
Selama menghubungkan internet ke semua device menggunakan hotspot dari handphone beneran bikin boros. Kuota internet lumayan kencang menguras kantong belum lagi baterai handphone jadi sering lowbat. Awalnya mikir kalau pakai handphone bisa internetan kapan saja dan dimana saja. Tetapi selama pandemi yang mengharuskan kita di rumah saja, justru kebutuhan internet semakin banyak.
Sudah pas banget ini suami memilih IndiHome. Keluarga di rumah bisa menikmati akses internet tanpa batas, bisa aktivitas tanpa batas. Pekerjaan lancar, bisnis lancar, pemasukan juga lancar. Semangat suami agar seluruh keluarga bisa beraktivitas meski di rumah saja patut diacungi jempol, karena saya sendiri merasa bebas berselancar menikmati pekerjaan saya bersama IndiHome. Kalau kata keponakan “IndiHome ini internetnya untuk gamer soalnya kalau main game nggak pernah nge-lag jadi lancar”.