Dinding Maria menjadi sarang baru Titan. Lebih dari setengah masyarakat tidak berhasil diselamatkan. Aktivitas pun terdesak ke dinding tengah, Rose. Untuk menamengi diri dari serangan Titan, banyak kawula muda yang bergabung dengan pelatihan militer. Di sana cerita baru dimulai: Eren, Mikasa, Armin, Jean, Conny, dan Sasha adalah salah enam dari ratusan anggota tim yang berhasil lulus menjadi prajurit.
Sayang, di episode delapan musim terakhir, perjalanan Sasha harus terhenti setelah terhujam tembakan Gabi-salah seorang prajurit Marley. Ia menjadi korban ke delapan dalam misi penjemputan Eren di distrik penampungan Marley.
Meski demikian, sosok Sasha terlalu manis untuk dilewatkan. Transformasinya pun sangat membanggakan: bermula dari gadis egois yang mementingkan diri sendiri, hingga menjadi penembak jitu yang sangat diandalkan.
Pengembangan karakter yang pesat
Berbeda dengan Mikasa yang seakan lahir dengan keahlian, Sasha bukanlah sosok yang dapat diandalkan sejak awal. Beberapa kali bidikannya meleset, sehingga harus ditolong dengan orang sekitar. Belum lagi karakternya yang mudah panik, membuat ia sering kali kehilangan fokus.
Diceritakan juga bahwa Sasha berasal dari keluarga pemburu yang memiliki banyak hutan. Awalnya ia tidak mengerti mengapa ayahnya merelakan hutan tersebut untuk ditanami gandum demi kelangsungan pangan masyarakat sekitar.Â
Sasha yang masih egois, bersikeras menolak dan memilih mempertahankan hutan. Ia mengaku tidak peduli dengan orang lain, selagi masih bisa menikmati hasil buruan.
Pikirannya yang mudah terdistraksi, perlahan juga mulai digubah dengan baik. Hal ini dibuktikan di musim kedua, ketika Sasha berhasil menyelamatkan nyawa seorang anak dari rumah yang telah dikuasai titan.
Tidak hanya itu, keahliannya dalam memanah juga telah mengantarkan Sasha menjadi salah satu prajurit terbaik yang dimiliki pasukan pengintai. Ia beberapa kali berhasil menghujamkan anak panah dengan tepat sasaran sehingga memperlancar operasi penyerangan.