Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengalahkan Rokok? Seperti Patah Hati, Anda Butuh Lebih dari Sekadar Motivator

6 Oktober 2021   20:27 Diperbarui: 7 Oktober 2021   17:25 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dilarang Merokok | Sumber: Getty Images/iStockphoto

Seperti Apa Terbebas dari Dendam Derita? - Joko Pinurbo

Seperti pisau yang dicabut pelan-pelan
dari cengkeraman luka.

(2005)

Jika merokok adalah kisah perjumpaan, maka saya adalah golongan yang terpapar sejak dini. 

Sekurang-kurangnya pada usia kelas tiga Sekolah Menengah Pertama. Perjumpaan ini difasilitasi oleh permen berhadiah rokok yang dibeli seorang kawan, di sebuah warung kecil. Jayapura adalah kotanya.

Dia memenangkan sebungkus Bentoel Biru yang rasanya bukan saja aneh tapi segera saja merangsang pusing dan mual; mabuk.

Pada masa itu, rasanya Bentoel Biru mewakili citarasa kelas menengah, mapan dan laki banged--serupa Marlboro yang isinya dunia cowboy melulu. 

Anak 90-an paham benar jika dua merek ini pernah merajai tayangan iklan bersamaan dominasi stasiun televisi swasta.

Sesudah jumpa pertama yang penasaran, keringat dingin takut ketahuan dan menyakitkan, saya justru terus masuk ke pengalaman merokok yang lebih intens. Saya mulai terbuka pada segala yang mungkin. 

Maka dari jenis rokok yang dipakai di acara rapat 17-an hingga ke jenis yang hanya sepadan dengan nongkrong di bawah udara malam kafe. Dari petualangan rasa yang sembunyi-sembunyi hingga merasa lebih pede tampil di ruang publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun