Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Perihal Juventus yang Lemah Gemulai Itu!

27 Januari 2020   12:56 Diperbarui: 28 Januari 2020   09:15 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam laga melawan Napoli, Bonucci menyebut ia dan kawan-kawannya bermain dengan pergerakan bola yang lambat. (Foto: via juventus.com)

Kegagalan mengelola timing dengan pergerakan bola yang lamban merefleksikan situasi mental. Mentalitas yang selalu memberikan segalanya di lapangan. Bagi Bonucci, mereka hanya bermain dengan 99%. Intinya, jangan pernah bermain di tanpa totalitas. Kurang sedikit saja, Anda selesai! 

Pun pendapat dari penemu Sarri-ball. Analisis yang mirip keluar dari mantan bankir ini. 

"Kita bermain pasif sepanjang pertandingan, berpikir kita bisa bermain dengan tempo yang lambat, mengambil lima sentuhan, selalu berjarak di antara area, sangat lemah gemulai."

Sarri memang tidak pernah meremehkan klub yang melambungkan namanya ini. Pada konferensi pers sebelum pertandingan, ia sudah mengatakan itu. Maka mari katakan saja jika Juventus subuh tadi adalah kolektivitas dengan level yang instabil. Tim dengan permainan tanpa hasrat. Padahal sudah Old Lady, duh.

Sebaliknya, kondisi begitu adalah ideal bagi Napoli. Napoli dengan transisi pasca-Ancelotti yang terpuruk. 

Gattuso dan pasukannya jelas sedang berjuang menemukan epic comeback. Gatusso, sang "Anjing Perang", bukanlah tipe yang setengah-setengah di lapangan. Spirit miliknya ini yang sejatinya berbahaya. 

Lantas, apakah dengan kemenangan ini, Napoli akan berangsur-angsur kembali pada jalur yang semestinya? Menemukan apa yang sedang ditunjukan Conte di Inter Milan atau ketika mengembalikan Juventus kepada trahnya? Sebagai penganggu garis keras dari ambisi-ambisi Juventus.

Pertanyaan ini bukan saja membutuhkan waktu, pembuktian dan bagaimana Gattuso berkembang dalam masa kepelatihan bersama Napoli. 

Yang jelas, serupa apakah "Mentalitas Anjing Perang" itu, saya pernah menulisnya di Milan Era Gattuso, Kembalinya Mentalitas "Dog of War?"


Dengan kekalahan subuh tadi, apa yang semestinya dipercakap dari Juventus yang disebut Sarri bermain lemah gemulai? 

Seperti judul besar media massa, Juve gagal menjauh dari Inter yang lagi-lagi bermain imbang dengan Cagliari? Inter yang paling agresif membangun kedalaman skuad di tangan duet yang sukses memulihkan Juventus. Duet Antonio Conte dan Guiseppe Moratta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun