Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Deontay Wilder, Pembuktian "Raja KO" dan Seorang Ayah

4 Maret 2018   14:14 Diperbarui: 5 Maret 2018   08:46 3260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wilder vs Ortiz | Foto; AFP | Sumber ilustrasi: juara.bolasport.com

Wilder kembali terbukti sangar dan mengerikan. Gayanya yang intimidatif, dimulai sejak timbang badan hingga di atas ring melengkapi kengerian itu. Satu lagi modalitasnya adalah kemampuannya menghibur dengan memuaskan kehendak menghancurkan para pemujanya. 

Lewat pukulan-pukulan keras, khususnya straight kanan yang selalu efektif memaksa lawan sempoyongan atau tumbang seperti batang kelapa sesudah disusul pukulan Cross. Tanpa banyak ruang berkelit, bruuuk. Kelar deh. Daya membunuh straight kanannya bisa dilihat dalam video yang merangkum 10 kemenangan terakhir dengan KO.Oleh karena itu, Wilder seolah reinkarnasi dari sintesis Ali dengan Tyson. Sintesis yang kembali membuktikan dirinya sebagai raja KO kelas berat. 

Di luar perkara kebengisannya di atas ring, ada pembuktian kedua yang barangkali penting diingat. Pembuktian Wilder sebagai ayah yang penuh kasih dan berkehendak kuat mewariskan kebanggaan pada anak-anak. 

Sejarahnya Wilder muda adalah menjadi ayah dalam usia 19 tahun. Saat itu, ia adalah pemain basket junior sekolahnya di Tuscaloosa. Karena anak perempuannya terlahir dengan Spina Bifida, hidupnya kemudian berubah. Spina Bifida adalah cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi. Selain berkarir atletik, Wilder muda pernah pula menjadi supir truk. 

Keputusan hijrahnya ke tinju ditandai dengan capain yang cepat, seperti membenarkan pilihan jalan takdirnya sudah tepat. Kurang dari tiga tahun dan menempuh 21 pertarungan amatir, ia boleh masuk ke dalam tim Olimpiade Amerika Serikat yang berlaga di Beijing.

Sebagaimana termuat di Newsweek.com, Wilder mengatakan jika ia bertinju demi anak-anaknya. Tapi bukan sekedar untuk makan atau hidup yang berkecukupan dan masa depan yang terjamin. Lebih dari itu, ia ingin memberikan warisan (legacy) dan menjadi cerita yang diturunkan kepada anak cucunya kelak. 

Dari 40 pertarungan yang masih bersih dari kekalahan, ujian terbesar Wilder dalam membuktikan dirinya sebagai Raja KO dan ayah yang membanggakan bagi anak-anaknya rasanya hanya ada di kepalan Anthony Oluwafemi Olaseni Joshua.

Anthony Joshua, petinju berkebangsaan Inggris kelahiran 1989. Joshua adalah juara kelas berat di tiga badan tinju, yakni IBF, WBA (Super) dan IBO. Juara dunia yang masih muda dan, uniknya, memiliki rekor bertarung yang hanya setengah milik Wilder: 20 kali naik ring, 20 menang dengan KO. 

Kita tunggu saja, Bro. 

***

Sumber referensi lain tentang Wilder dan Ortiz dikutip dari sini dan sini. Sedangkan Anthony Joshua dari sini. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun