Mohon tunggu...
sigit purwanto
sigit purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya jurnalis. Pemburu durian. Ketua durian traveler Indonesia

suka jalan-jalan. selalu mengamini di setiap persimpangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Mencari Orang Bati

19 November 2017   13:58 Diperbarui: 19 November 2017   14:08 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awin mukanya masih tegang, dibasuhnya mukanya berkali kali seakan tak percaya terjadi, hampir saja mobilnya hayut terbawa derasnya sungai Nif. Dengan terbata dia berkata, "kakak, mohon maaf saya tidak berani ke tanah Bati cukup disini saja. Kakak sila lanjutkan dengam otto lain.. Saya hanya terdiam. Tak menjawab. 

Masohi,  Maret 2017
Dilereng gunung Taman Nasional Manusela atau orang lokal menyebutnya gunung SS mobil melaju pelan. Awin cukup lihai membawa mobil menyusuri kelokan dan tanjakan mirip huruf S yang tak ada pangkalnya.  Angin,  kabut dan hawa dingin menemani kami pagi ini. 

 Saya hampir tak percaya di Pulau Seram ada daerah sedingin ini. Jalanya berkelok dengan rimbunan pohon, Sejanak saya terlena, mirip perjalanan wisata ke kawah Papandayan di Kabupaten Garut.

 Di depan Prof Pieter asik mengepulkan asap rokok. Beliau memang sengaja saya culik untuk menemani saya ke suku Bati. Pengalaman beliau meneliti suku ini membuat saya lebih tenang. 

Siapa suku bati,  bila anda pernah ke timur khususnya kepulauan Ambon dan Seram, cerita rakyat tentang suku ini masih sangat kental. Ceritanya sebenarnya paradok. Di satu sisi ada yang takut di satu sisi banyak yang mengagumi. 

Takut, karena konon mereka bisa menculik anak kecil  bila si anak mirip dengan anak atau kerabat orang Bati.  Konon anak itu akan dibawa ke tanah mereka dan diasuh disana. Dikagumi karema konon mereka bisa terbang dan menghilang menembus waktu dan dalam sekejap bisa berpindah dari satu tempat ketempat Lain yang jaraknya ratusan hingaa ribuan kilometer dan mereka pun punya keahlian merubah wujud menjadi hewan apapun . Bila si anak yang diculik kembali ke orang tuanya konon si anakpun punya keahlian terbang dan menghilang  seperti  kesaksian  raja Buria tentang kakeknya yang bisa terbang setelah di culik oleh suku Bati selama beberapa tahun.  Baca ini. 

Mitos suku Bati yang punya kekuatan teleportasi seperti film Jumper, mebuat saya menunda untuk tidak buru buru ke daerah timur pulau Seram yang konon disitulah orang Bati tinggal.  Menurut raja Buria masih ada dua orang di timur kecamatan Taniwel yang masih mempunyai  ilmu bati atau ilmu ilang- ilang begitu mereka menyebutnya. 

Hari menjelang magrib ketika saya sampaai dirumah pak Tono, dia dipercaya menjadi salah satu dari 2 orang  yang punya ilmu ilang ilang. Rumahnya yang sederhana di pinggir jalan,  terlihat tamaram.  Pintunya terbuka lebar degan lampu minyak menyala, samar di pojok ruang, seorang paruh baya hanya bersarung  duduk di pojok ruangan. Kulitnya yang hitam terlihat mengkilap tertempa cahaya . 

Jantung saya berdeguk kencang.  Hanya pasrah yang membuat saya berani menyapa dan mengutarakan niat. 

"Dorang mau nyari orang Bati"kata dia menatap saya tajam. Saya hanya mengaguk pelan. "Dong tunggu sebentar saya obati dulu mamah ini, kasian jauh-jauh datang dari Saparua mau berobat"

 Dan sekali lagi saya mengaguk pelan sambil bergeser ke sudut tembok. "Mamah sini maju" kata Bapak Tono memangil pasienya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun