Tak Perlu Menjadi Orang Lain untuk Disenangi
Tuhan telah membuat manusia sedemikian rupa agar tidak serupa. Kamu tahu kenapa? Agar ada keseimbangan antara baik dan buruk. Ada kebijaksanaan dalam ketakadilan. Ada cinta untuk meleburkan benci. Ada sabar yang meredakan amarah.
Terima setiap kelemahan dengan jiwa besar. Kelemahanmu akan dilengkapi kelebihan orang lain. Gunakan nilai baik dirimu dengan bijaksana. Bantu mereka yang membutuhkan isi pemikiran, kecerdasan, keahlian yang dianugerahkan Sang Pencipta.
Tak perlu tinggi hati melakukan kebaikan. Itu akan menuai perspektif negatif lingkungan sekitar. Segala sesuatu yang dilakukan di atas muka Bumi, ada Malaikat Tuhan yang diberi tugas mencatatnya. Nilainya akan diberikan ketika napas terpisah dari raga.
Manusia merupakan makhluk sosial. Selalu hidup dengan membutuhkan bantuan orang lain. Apa yang telah diberikan kepada sesama, akan menuai hasil yang sama. Kamu tidak akan dibuat terasing hanya karena tak sepemikiran. Berbeda pendapat dan sudut pandang.
Buka hati untuk menerima setiap masukan. Baik itu dari teman, kerabat keluarga maupun orang asing sekalipun. Bahkan dari mereka yang memusuhi.
Kebaikan bisa saja terlahir dari isi kepala seorang pembunuh yang paling ditakuti di atas Bumi. Tak penting siapa orangnya. Melainkan niat baik yang ingin disampaikan.
Membuat orang lain senang melalui perkataan dan perbuatan kita, merupakan hal positif pribadi yang ditunjukkan. Akan tetapi, perlakukan itu bagi siapa saja. Bukan kepada pihak-pihak tertentu atas dasar sebuah kepentingan. Bisa dikatakan penjilat yang hilang kemaluan.
Bahwasanya semua manusia diciptakan untuk memberi arti bagi kehidupan. Buat dirimu berarti selama masih diberi kesempatan ada di Dunia. Be your self. Tak perlu berusaha menjadi orang lain untuk disenangi. Buat alam semesta bahagia dengan warna-warni kepribadianmu.