Dari angkot malam itu saya mendapat pelajaran bereharga. Suatu pelajaran yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehar-hari, yakni tentang tatacara dan adab berkompetisi.
Sopir angkot malam itu mengejarakan bahwa dalam berkompetisi harusnya mengunggulkan potensi, kelebihan, visi misi antar para peserta kompetisi. Saling menampilkan program kerja masing-masing. Saling menarik simpati orang lain agar mendukungnya. Bukan justru saling menjatuhkan satu sama lain.
Jika hal ini (saling menjatuhkan) dianggap legal, maka akan terjadi gonjang-ganjing di tengah-tengah kita. Dan kesemuanya itu akan menimbulkan rasa tidak nyaman, bukan hanya pada psikologi antar perserta kompetisi, bahkan kepada para penonton.
Bekompetisilah secara sehat, Kawan!
Jakarta Selatan, 26 Maret 2017