Mohon tunggu...
Gian Darma
Gian Darma Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

seorang yang suka seni dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teguhkan Hati Lawan Corona

14 Mei 2020   22:49 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini kita sudah masuk pada bulan Ramadan; bulan dimana semua amalan akan diterima dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Suasana Ramadan kali ini memang berbeda dengan banyak Ramadan yang terlampaui.

Pada masa-masa lalu, Ramadan identik dengan masjid dan mushala. Banyak waktu kita dihabiskan di masjid, untuk shalat tarawih, tadarus maupun shalat subuh. Bertemu dengan warga masjid dan berinteraksi dengan mereka adalah satu kebahagian dari kita. Pada bulan ini juga biasanya kita akrab dengan buka puasa bersama alias bukber. Satu ajang dimana kita bisa menjalin silaturahmi antar sesama dan komunitas.

Namun hal-hal itu tak bisa lagi kita lakukan pada sat ini. Kita masuk dalam situasi yang tidak menyenangkan karena pandemic Covid-19 yang tidak saja harus dilampaui oleh Indonesia tapi juga banyak negara di dunia. Tak hanya nyawa dan hal-hal yang berbau medis yang terdampak, tapi juga kondisi ekonomi dan sosial masyarkat.

Di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, misalnya banyak orang mengajukan jaminan sosial karena mereka kehilangan pekerjaan atau pendapatan mereka. Bisnis mandeg. Banyak usaha kolaps dan banyak yang dirumahkan.

Sebuah perusahaan penerbangan di Islandia misalnya, harus merumahkan 90 % karyawannya dengan pesangon tiga bulan. Dengan kondisi seperti ini memang tidak mudah untuk mendapat pekerjaan baru karena nyaris semua bidang juga terpengaruh pandemic kali ini.

Pariwisata nyaris lumpuh karena mayoritas moda transportasi dihentikan sementara. Sehingga banyak turis yang terjebak pada satu negara dan akhirnya dipulangkan oleh negara asal, seperti ratusan turis Cina yang 'terjebak' di Bali karena penerbangan dari dan ke Cina dihentikan sementara. Kondisi ini juga melanda banyak negara yang mengandalkan sektor pariwisata seperti Thailand, Australia, China dll.

Yang patut disyukuri adalah banyak sekali gerakan masyarakat yang mengajak masyarakat yang mungkin tidak terpengaruh karena pandemic ini untuk memberi bantuan atau pertolongan kepada kelompok masyarkat lain yang mungkin 'tumbang' karena imbas pandemic ini . Mereka bahu membahu menolong dan memberikan simpati satu sama lain.

Dengan begitu bisa saling meneguhkan dan memperkuat satu sama lain sebagai bangsa untuk keluar dari pandemic ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun