Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PSI Harus Optimis Masuk Kabinet!

10 Juni 2019   16:29 Diperbarui: 10 Juni 2019   16:45 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grace Natalie bersama Petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Gambar: hariansib.com

Salah satu partai baru yang saya prediksi masuk kabinet di periode 2019-2024 adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mengapa? Karena menurut saya selama ini PSI memiliki banyak ide cemerlang untuk diterapkan di pemerintahan.

PSI yang boleh dikatakan masih "seumur jagung" ternyata sudah menunjukkan kebolehannya dan mampu mengimbangi keberadaan partai-partai politik lama. Pokoknya saya sangat kagum dengan partai di bawah nakhoda Grace Natalie itu.

Sampai-sampai saya pernah ikut mencalonkan diri sebagai salah seorang caleg, tapi ternyata tidak terpilih. Dan itu tidak masalah. Kekaguman saya tidak akan berkurang sedikit pun.

Namun barusan saya membaca kabar di sebuah artikel bahwa ternyata PSI memutuskan untuk tidak mengajukan para kadernya jadi calon menteri yang akan dipertimbangkan oleh Jokowi-Ma'ruf Amin. Alasannya sederhana, PSI gagal melenggang ke Senayan.

Masa hanya gara-gara tidak lolos di parlemen, PSI yang turut berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 jadi pesimis dan tidak mengajukan nama calon menteri?

"PSI tahu 'ukuran baju.' Karena kami tidak masuk DPR, maka PSI tidak akan memajukan calon menteri ke Pak Jokowi," ujar Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni (9/6/2019).

Grace Natalie (Ketua Umum PSI) dan Raja Juli Antoni (Sekjend PSI). Gambar: investing.com
Grace Natalie (Ketua Umum PSI) dan Raja Juli Antoni (Sekjend PSI). Gambar: investing.com

Lah katanya partainya 'Generasi Optimis', kok PSI jadi begini? Harusnya tetap yakin dan percaya diri dong! Bukankah PSI harus membuktikan bahwa generasi berusia muda juga bisa jadi menteri? Bukannya di PSI terdapat kader-kader yang mumpuni dan bisa bekerja mengabdi rakyat sesuai harapan Jokowi?

"Saya setuju dengan kabinet profesional atau kabinet kerja yang pernah diusulkan Buya Syafi'i Maarif. Mereka dapat direkrut dari partai atau non-partai," tambah Antoni.

Ukuran profesionalitas di mata PSI itu seperti apa? Apakah maksudnya harus dari luar partai? Ini salah kaprah. Profesionalitas itu diukur dari kemauan dan kemampuan, bukan latar belakang atau status politik. Kader parpol pun dapat dianggap profesional jika tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan dilaksanakan sungguh-sungguh. PSI wajib mengedepankan mindset seperti ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun