Mohon tunggu...
TUHFATUL ATFAL
TUHFATUL ATFAL Mohon Tunggu... Guru - Guru

musik, olahraga dan agama

Selanjutnya

Tutup

Bola

Hubungan yang Kurang Baik antara Liga dan Timnas?

11 Januari 2023   13:03 Diperbarui: 11 Januari 2023   13:37 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gelaran Piala AFF 2022 telah mencapai babak akhir yaitu final. Final yang mempertemukan Thailand VS Vietnam diprediksi akan menyajikan pertarungan yang sengit, mengingat kedua Kontestan adalah pernah menjuarai Piala Aff. Di semifinal Vietnam Mengalahkan Indonesia dengan skor agregat 2-0 untuk keunggulan Vietnam. 

Dalam 2 laga semifinal tersebut, sebenarnya Timnas Indonesia sudah menampilkan permainan yang lebih baik dibandingkan dengan babak penyisihan. Namun, apalah daya Vietnam lebih siap dan lebih unggul dalam segi materi dan kesiapan pemain.

Kenapa dianggap siap?....karena sudah lama mereka mempersiapkan Tim dengan berbagai uji coba dengan tim sekelas Dortmund dan tim kuat lain. Sementara Timnas kita bisa dikatakan hanya uji coba dengan klub/negara yang bisa dikatakan biasa saja. 

Coach STY merupakan pelatih yang bisa dikatakan pelatih top, karena dibawah asuhan STY , Korea berhasil mengalahkan Jerman di Piala Dunia. Lalu kenapa ketika melatih Timnas kita belum bisa mempersembahkan gelar apapun padahal STY sudah bertahun-tahun sebagai Coach Timnas?...Jawabannya adalah ada pada Federasi. 

Federasi yang harusnya bertanggung jawab atas kegagalan Timnas di AFF 2022. Kita lihat saja Federasi negara - negara tetangga yang mana mereka dengan serius mempersiapkan Timnas mereka dengan memperbaiki kualitas liga masing-masing. Kenapa dengan liga kita? Kita sudah tau dengan adanya kejadian tragedi kanjuruhan merupakan cerminan. 

Dimana sampai saat ini pun kasus nya belum tuntas, padahal sudah dibuatkan tim khusus untuk menangani kasus tersebut yang mengakibatkan liga berhenti beberapa pekan. Liga berhenti sementara diharapkan bisa mengevaluasi semua komponen dalam sepak bola kita, terutama para pelaku liga yaitu federasi dan perangkat pertandingan. 

Namun nampaknya evaluasi itu belum sepenuhnya terealisasi. Masih ada beberapa pertandingan awal setelah jeda karena kasus tragedi kanjuruhan yang mana perangkat pertandingan terutama pengadil lapangan masih kurang profesional. 

Tidak profesionalnya pengadil lapangan sangat berpengaruh terhadap fair play game. Bila game sudah tidak fair play maka, pemain dan official melakukan segala cara untuk menang meskipun dengan cara kotor sekalipun. Bila ini masih terus terjadi maka akan merusak mental para pemain terutama pemain Timnas kita. 

Rusaknya mental pemain kita sangat berpengaruh terhadap permainan dan prestasi Timnas. Maka dari itu, federasilah yang harusnya bertanggung jawab atas pelaku pengadil lapangan setiap match liga 1. Jadi, selagi mereka masih berjalan dengan skema atau itu -itu saja ya jangan harap kita berbicara lebih di kancah kompetisi asia atau dunia sekalipun.

Bibit - bibit potensi pemain muda kita sebenarnya tidak pernah kehabisan stok yang potensial. Buktinya kita bisa juara piala aff U-19. Namun di level senior kita hanya pernah merasakan runner up di beberapa kali gelaran aff. Maka marilah kita bersama sama terutama federasi untuk membenahi kualitas liga kita. 

Bila liga kita sudah berkualitas maka akan berdampak yang sangat besar pula dengan kualitas timnas kita. Marilah kita jadikan kegagalan AFF 2022 kemarin sebagai bentuk evaluasi yang nyata untuk memperbaiki liga dan federasi serius untuk membangun sepakbola kita. Jayalah Timnas Merah Putih.!!!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun