Mohon tunggu...
Sukrianto Kianto
Sukrianto Kianto Mohon Tunggu... Freelancer - Netfid Sulawesi Selatan

Pembaca Gejala

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Jepa-Jepa dan Rindu yang Membeku

24 Mei 2023   04:42 Diperbarui: 24 Mei 2023   04:55 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Jepa - Jepa, Kudapan Khas Masyarakat Aru (Sumber: Sukrianto Kianto)

Perkenalkan! Ini adalah Jepa---Jepa. Makanan cuci mulut asli bumi Jargaria ini merupakan makanan yang haram kalau dilupakan. Makanan yang adonannya terbuat dari "Tumang" (tepung sagu) dan parutan kelapa ini sungguh gurih dan tentu mengenyangkan.

Aroma smoky dari sagu dan kelapa tentu membuat air liur kita tak karuan kala proses masaknya dalam wajan dengan temperatur stabil.

Ketika digigit, maka lidah kita dilumuri cairan gula merah yang pecah sebagai "Unti" (isian) dalam adonannya. Rasa gurih yang konsisten dengan aroma yang sedap dan ditambah sentuhan manis gula merah pastinya aduhai di dalam mulut.

Kudapan otentik ini sungguh menampung banyak kenangan. Tak hanya enak disantap dengan teh atau kopi hangat. Namun, ada cerita di setiap gigitannya. Jepa --- Jepa merupakan jajanan masa kecil dan kala menyantapnya, anganku seketika flashback ke dekade 90an .

Makanan yang sering kuucapkan "kue Jepa --- Jepa" ini mengingatkan saya pada momen terbaik maupun tragedi.

Momen terbaiknya, kala saya memasuki sekolah dasar. Panganan ini masih disuguhkan sebagai jajanan ketika jam keluar bermain (istirahat) tiba. Tentu saya mengingat setiap momen dengan teman---temanku ketika bermain kelereng, sepak bola, gelang karet, atau Sap---Sap; sejenis gambar kecil berbenguk persegi berukuran kecil yang biasa tertera gambar --- gambar superhero ataupun film kartun yang tenar medio 90an. Saat itu, Jepa --- Jepa menjadi salah satu primadona jajanan bersama Es Lilin dan Es Topi.

Tragedinya adalah, ketika saya melahap Jepa --- Jepa di sore hari tahun 1999, saya mendengar ibu dari teman saya yang kebetulan tetangga rumah tiba --- tiba menangis tersedu-sedu. "Nyong sudah dapat bunuh" tutur salah satu tetangga rumah. Nyong, salah satu temanku menjadi korban pada konflik Maluku 1999. Alangkah sakit dan pedih saya rasa menyaksikan fakta itu. Sedihnya yang melampaui apa pun itu.

Tentu bersua dengan kudapan Jepa --- Jepa kembali setelah terakhir mencicipinya kurang lebih saat masih di bangku SMP kelas 2 (dua) merupakan salah satu momen termanis pulang kampungku. Di setiap saya mengunyahnya, antara suka dan duka seolah bercampur menjadi satu. Sederhananya, masih ada rindu yang membekukan setiap saat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun