Mohon tunggu...
Tsasma Ayunita
Tsasma Ayunita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Nasional

Ilmu Komunikasi'19

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Pencoblosan di TPS 27 Kukusan, Ada Si Oneng?

26 Desember 2020   22:05 Diperbarui: 26 Desember 2020   22:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Depok, 11 Desember 2020 -- Pelaksanaan serentak pilkada pada 9 Desember 2020 di TPS 27 untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok berlangsung dini hari pukul 07.00 WIB dijalan KH. Ahmad Dahlan IV RT003/RW006. Tidak hanya di Depok saja, beberapa kota lainnya juga melakukan pemilihan serentak ini. Namun jika dilihat dari kondisi pada TPS yang ada pilkada pada tahun ini berlangsung sepi, tidak seperti pilpres tahun lalu yang antriannya bisa sampai panjang sekali. Pelaksaan pilkada ditengah pandemi COVID-19 ini diduga menjadi faktor atas sepinya antrian pencoblosan disetiap KPPS yang ada. Sebelum berlangsungnya pencoblosan, panitia menghibau bagi warga untuk menggunakan hak suaranya dengan bijak dan guna menghindari penyalahgunaan hak suara yang lainnya. Pelaksanaan pencoblosan ditengah pandemi ini harus sesuai dengan protokol Kesehatan yang ada. Hal ini dibuktikan dengan para petugas KPPS yang diwajibkan untuk melakukan persiapan sebagai berikut :

  • Memakai face shield beserta masker,
  • Menggunakan sarung tangan medis.

Tidak hanya petugas KPPS, para warga yang hendak mencoblos diwajibkan memakai masker dan cek suhu terlebih dahulu. Ditempat berlangsungnya pencoblosan disediakan pula hand sanitizer dan tempat untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir beserta sabun.

Setelah melakukan pencoblosan. Sebelum dan sesudah melakukan pencoblosan warga diarahkan untuk segera mencuci tangan ditempat yang sudah disediakan oleh panitia KPPS di TPS 27 itu.

Bagi para warga yang datang untuk mencoblos diwajibkan membawa KTP dan juga surat undangan yang telah diberikan jauh hari sebelum diberlangsungkannya pelaksaan pilkada.

Tidak hanya warga saja namun Cagub Jawa Barat 2013 dan sekaligus Anggota Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka ikut berpartisipasi dalam pencoblosan. Lama tidak terlihat akhirya ia muncul datang untuk menyalurkan suaranya terkait pemilihan ini. Sedatangnya beliau disambut antusias oleh warga yang berada di TPS 27 ini. Para warga heboh meminta untuk foto bersama. Bagi sebagian orang pasti merasa asing dengan nama asli "Rieke Diah Pitaloka", karena kita lebih mengenal dengan sapaan "oneng". Mungkin bagi kalian yang dulunya sering menonton serial tv "Bajaj Bazuri" pasti tidak asing dengan tokoh Oneng.

Nah, Rieke Diah Pitaloka dikenal seusai memerankan peran " Si Oneng " dalam serial Bajaj Bazuri. Sesudah mencoblos beliau berpesan bagi warga agar menggunakan hak suaranya dengan baik. Kedatangannya untuk mencoblos dikomentari oleh salah seorang warga.

" Dilihat dari keanggotaan partai yang dia ikuti, sudah jelas ya dia akan memilih siapa". Ujar salah seorang warga bernama Nita yakni warga setempat.

Namun siapa yang tahu akan pilihan masing-masing individu? Karena mulut dan hati tentunya bisa saja berbeda.

Dari data terdaftar yang ada pada TPS 27 ini yakni DPT setempat ada 375 surat suara atau hak suara yang seharusnya dipergunakan. Namun kenyataannya hanya 200 surat suara saja yang terpakai pada saat pemilihan berlangsung. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada banyak warga setempat yang tidak menggunakan hak suaranya atau dapat dikatakan dengan sebutan yang kita kenal dengan "golput". Berdasarkan data yang dirampung oleh panitia KPPS TPS 27, ada 175 surat suara yang tidak terpakai. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Hal ini sangat diluar ekspetasi panitia. Mereka (anggota KPPS TPS 27) hanya memprediksi sekiranya tidak sampai ratusan orang yang tidak menggunakan hak suaranya atau melakukan golput. Namun kenyataan yang terjadi pada lapangan dihari berlangsungnya pencoblosan nyatanya ada ratusan orang yang lebih memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya atau golput. Sangat disayangkan ya..

Tidak lama setelah adzan dzuhur, penghitungan terhadap surat suara dilaksanakan. Selang beberapa waktu hasil perhitungan suara selesai dirampung oleh para panitia.

Dengan hasil akhir perolehan suara pada TPS 27, dapat disimpulkan bahwa Paslon nomor urut 1 yakni Pradi dan Afifah unggul dengan jumlah total 116 suara. Sedangkan paslon nomor urut 2 yakni Idris dan Imam hanya memperoleh 74 suara. Berdasarka info dari panitia KPPS yang ada pada TPS 27 ini, sekiranya ada hampir puluhan orang tidak menggunakan hak suaranya. Hal ini membuktikkan bahwa menurunnya antusias para warga yang ada untuk pemilihan dan pencoblosan walikota dan wakil walikota depok. Pada hasil akhir perhitungan suara yang sudah selesai dirampung, sekiranya ada 10 surat suara yang dinyatakan tidak sah. Hal ini sangat disayangkan. Karena sebagai mana yang kita tahu untuk pemilihan jabatan daerah ini hak atau suara dari warga sangat penting. Tapi nyatanya masih banyak warga yang acuh. Tidak hanya di TPS 27, dibeberapa TPS yang ada disampaikan oleh berbagai sumber masih banyak sekali surat suara yang tidak digunakan atau bahkan tidak sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun