Mohon tunggu...
Tsania Putri
Tsania Putri Mohon Tunggu... Ilustrator - mahasiswa

Membaca memberi pengaruh besar untuk menjadi penulis yang hebat. Maka membacalah kemudian menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kisah Nyata! Bahwa Keahlian Tak Memandang Fisik

25 September 2020   20:48 Diperbarui: 26 September 2020   04:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu kita ingat!! Dan perlu kita ketahui tentang bakat dan keahlian yang kita miliki, yang mereka miliki dan yang semua orang punyai. Dari kisah sara di atas, penulis mulai percaya dan mulai optimis dengan bakat yang ia miliki, keahlian apa yang penulis kuasai. Karena pada kenyataannya itulah pemberian dari yang Maha Kuasa. Ada cerita singkat yang pernah penulis alami...

Penulis pernah ditanya oleh salah satu anggota keluarga, yang menjadi salah satu pendiri pondok pesantren di jawa timur. Ketika musim pandemi ini, sebagian besar mahasiswa melaksanakan kuliah daring. Dan banyak menghabiskan waktu di rumah bersama dengan keluarganya. 

Suatu ketika, penulis diberi pertanyaan oleh salah satu anggota keluarganya tentang bakat/potensi yang penulis miliki. Setelah itu penulis mulai berpikir tentang bakat apa yang ia miliki. Penulis hanya mengatakan kepada salah satu anggota keluarga tersebut bahwa "saya tak mempunyai bakat khusus, namun saya hanya ingin tahu kemampuanku".

Motivasi hidup yang selalu penulis ingat, "I have no special talent, But I am only passionately curious" (Albert Einstein). Salah satu kata bijak dari Albert Einstein sempat membuatku berpikir dengan bakat yang selama ini aku cari. "Saya tidak mempunyai bakat yang khusus, namun aku hanya ingin tau kemampuanku" itulah yang ia tuliskan.

Setalah itu semua, penulis mendapatkan arahan dari salah satu anggota keluarga yang memberi pertanyaan pada sang penulis tersebut. bahwa "Poin penting dari bakat ialah apa yang kamu bisa itulah bakatmu dan segala sesuatu yang berani kamu lakukan itulah keahlianmu." 

Penulis mulai berpikir dengan bakat dan keahlian apa yang ia miliki.. penulis ingat dengan kata dosennya kemarin bahwa bakat merupakan potensi yang ada dalam diri kalian masing-masing dan keahlian sama halnya dengan talenta.

Mulai berpikir dan kembali ke poin awal, Stop dengan khayalan!!

Semua enak apabila ingin sukses hanya di angan-angan, apalagi berkhayal-khayal sampek kejauhan. Ups, namun jangan salah, adakalanya kita berkhayal namun ada ikhtiar. Lebih tepatnya "target", semua orang mempunyai target yang ingin dicapai. Sama dengan halnya khayalan yaitu sama-sama ingin mencapai suatu yang diinginkan.

Anak mulai dari kecil akan menunjukkan kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan berjalannya usia. Kemampuan anak dalam hal fisik, social, kognitif, dll yang dapat dikatan bakat (gifted) dala diri nya, potensi anak sejak dini perlu dukungan lebih dari orang tuanya masing-masing.

Anak lebih semangat dan lebih senang ketika dia mengembangkan bakatnya ada yang memberi pujian, ia bisa mendapatkan prestasi mendapatkan hadiah dari orang tuanya. 

Itu merupakan hal yang lumrah atau wajar bagi anak-anak. Mereka akan lebih semangat dengan semua itu. Dan ketika semua itu telah terjadi dan dirasakan oleh anak-anak maka mereka tidak akan bingung dan takut dalam mengembangkan dan mengeluarkan bakat atau keahlian yang ia miliki ketika dewasa kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun