Mohon tunggu...
Tsamrotu Imani
Tsamrotu Imani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gubuk Mini Membawa Perubahan Diri

24 Februari 2018   09:40 Diperbarui: 24 Februari 2018   09:46 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ruang sempit,mungil dan berada di pojok deket kamar mandi, pintu gubuk selalu dibuka lebar-lebar untuk para-para sosok luar biasa, perjalanan yang mengerikan ketika lewat didepan gubuk tersebut. Ungkapanya yaitu seperti kayu yang sudah terbakar dan menjadi bara api yang terkenal akan panasnya. Dan pasukan yang terkenal masuk dan terjerat di dalamnya sebagian adalah kaum Adam, memungkinkan kaum adam adalah sesosok yang terkenal lancang dan liar, wow jempol banget ya.. 

persoalanya yang terjadi pun sederhana namun pembawa keonaran yang membuat para konselor siap melakukan tindakan yang tegas,seperti masalah pertumpahan darah yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan merusak anggota badan, namun kaum Adam tidak ada kapok-kapoknya dan itupun sudah biasa terjadi di kalangan para remaja jamam sekarang. Ada juga kaum hawa yang membuat masalah yaitu seperti pertengkaran adu mulut yang mengakibatkan permusuhan beberapa hari dan kurangnya hubungan silaturahmi yang baik.

Di dunia ini tidak ada kata manusia yang sempurna, namun manusia yang berproses untuk menjadi indah dan paling tinggi derajatnya di hadapan sang ilahi dan hamba Allah. untuk mengembangkan manusia yang setuhnya harus dibutuhkan perjuangan keras dan dorongan yang lebih. oleh karena itu jangan sungkan-sungkan untuk curhat dan meminta memberi motivasi kepada orang terdekatnya, agar masalah yang kita hadapi agar cepat selesai dan tidak berujung kepada masalah yang lebih.

Mengapa sih manusia itu butuh perhatian?

Karena manusia itu adalah makhluk yang butuh kasih sayang yang tulus dari seseorang terdekatnya seperti (guru,orang tua dan kekasih) meskipun perhatian itu hanya terucap dari mulutnya namun perhatian yang tulus,tidak terpaksa dan ihklas akan membekas di dalam hatinya bila kita sedang mengalami masalah. Dengan begitu hidup kita akan lebih berwarna, bermakna dan bisa merubah sikap dan hati yang lebik baik. Dan kita harus banyak-banyak beryukur masih ada orang yang mau menasehati kita tanpa ada lelahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun