Mohon tunggu...
Tsamrotu Imani
Tsamrotu Imani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Mengetahui Kasus pada Anak Melalui Bimbingan Konseling?

9 Februari 2018   13:41 Diperbarui: 9 Februari 2018   13:56 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: ewintri.wordpress.com

Pada perkembangan anak itu tidak semuanya sama , potensi-potensi  yang ada pada diri mereka tidak dapat berkembang secara maksimal , maka dari itu dibutuhkan seseorang untuk memotivasi dan memberi semangat bagi anak didiknya, pelayan khusus harus ada untuk memberikan pengarahan yang lebih. Dan secara resmi pembimbing telah memasuki sekolah-sekolah pada jenjang SD,SMP maupun SMA. Dalam pembimbingan anak tidak boleh memberikan kata-kata yang melebih-lebihkan  maupun bahasa yang sangat tinggi namun harus sederhana agar si anak mengerti apa yang kita nasehati. penyebabnya anak akan takut dan tidak akan mau mendengarkan nasihat kita. Sebaiknya bimbingan yang diberikan  harus dengan cara yang sangat unik dan kretif, maka anak akan senang dan akan mempraktikkan dalam kehidupanya sehari-hari.

Bagaimana sih kita bisa mengetahui kasus yang dialami oleh anak didik kita?

dalam menangani masalah yang dialami seseorang ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan yaitu. Penanganan dan penyikapan terhadap kasus yang pertama adalah  tinjauan awal tentang kasus, pemahaman terhadap kasus, penanganan kasus dan penyikapan terhadap kasus Pemahaman yang lebih mendalam terhadap kasus dilakukan untuk melihat seluk-beluk yang kasus tersebut. Maka sebagai pembimbing kita harus pintar-pintar melihat situasi dan kondisi anak didik kita. Salah satu yang dapat menjadi bekal bagi pengembanan pemahaman terhadap suatu kasus. Terutama dilihat dari berbagai rincian permasahanya, kemudian sebab-sebabnya, dan kemudian akibat-akibatnya.

Banyak permasalahan yang di alami seorang siswa,salah satunya adalah mulai dari masalah yang lebih rinci ialah:

Nilai-nilai yang diperoleh siswa sangat rendah dan waktu pembelajaran siswa tidak memperhatikan gurunya.

Tidak membawa buku pelajaran

suka bermain sama temen-temanya waktu pembelajaran berlangsung

membolos

sedangkan kemungkinan sebab-sebabnya ialah:

kurang menyukai sama gurunya

kelas yang kurang kondusif, misal kotor tidak kreatif dalam pembelajaranya kurang menarikterlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru dan tidak sesuai dengan ukuranya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun