Sebagian besar dari kita mungkin hanya mengenal aki pada penggunaan di bidang otomotif. Namun tahukah Anda ternyata di pasaran juga banyak beredar berbagai jenis aki dengan kegunaan khusus.
Di bidang otomotif, aki dirancang untuk menghasilkan arus listrik yang tinggi dan dalam waktu yang singkat. Penggunaannya pun hanya 10-20% dari kapasitas nominalnya. Setelah mampu menyalakan mesin kendaraan aki akan di-charge lagi oleh dinamo. Sehingga aki akan terisi penuh dan tidak pernah digunakan sampai habis.
Sedang di bidang industri dikenal adanya aki deep-cycle. Aki ini dirancang untuk menghasilkan arus listrik yang stabil dan dalam waktu yang lama. Penggunaannya bisa sampai 80% dari kapasitas nominalnya. Aki industri dan aki otomotif sama-sama menggunakan lead acid atau asam timbal jika ditinjau dari bahan kimianya.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat bagan pengelompokan aki sesuai dengan karakteristiknya.
Untuk penggunaan pada panel surya disarankan untuk memakai jenis aki yang termasuk ke dalam golongan aki industri. Karena pada aki industri juga bisa diisi ulang maka secara langsung juga tergolong sebagai aki sekunder, bukan aki primer.
Alasan utama aki industri cocok untuk penggunaan pada panel surya karena penggunaan pada panel surya juga membutuhkan karakteristik aki yang bisa menghasilkan arus listrik yang stabil dan dalam waktu yang cukup lama. Pada panel surya tidak dibutuhkan adanya arus listrik yang tinggi untuk keperluan starting mesin seperti pada aki otomotif.
Aki yang menggunakan lead acid untuk kegunaan deep-cycle battery juga masih bisa dibedakan lagi menjadi dua yaitu FLA dan VRLA. Dan aki VRLA dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu AGM dan Gel. Untuk aki VRLA bisa juga digolongkan sebagai aki yang maintenance free.
Nah, dari penjelasan di atas maka sebelum membeli aki sebaiknya Anda tentukan dulu kegunaan dari  aki itu untuk apa. Apakah untuk otomotif atau untuk industri. Atau penggunaan khusus seperti pada panel surya.