Shibori atau dikenal sebagai batik Jepang konon mulai ada sejak abad ke-8 di Jepang. Namun sampai abad ke-20 keberadaan Shibori tidak terlalu banyak menyebar di Jepang. Tetapi kini di Indonesia semakin banyak orang yang mempopulerkan kesenian olah kain yang berasal dari Jepang.
Bersama seorang master yang sudah piawai di dalam seni olah kain, Mbak Denny Heksa menggandeng Om Denny Gandasoebrata untuk mengadakan "Shibori Workshop" di rumahnya, Jalan Durian Selatan II No. 22 Banyumanik -- Semarang.
Om Denny Gandasoebrata selaku tentor dalam kegiatan ini memberikan dua teknik olah kain shibori, yaitu teknik Arashi dan teknik Itajime. Walaupun sebenarnya secara umum dikenal ada enam teknik olah kain shibori, yaitu Kanoko, Miura, Kumo, Nui, Arashi, dan Itajime.
Dalam pewarnaan olah kain Shibori ini bisa dipakai pewarna dari daun teh untuk penguatan warna. Namun dalam pencelupan kain Om Denny memakai pewarna berjenis naphtol. Untuk bahan dasar dipilih kain dari jenis cotton Paris.
Biaya selama workshop olah kain Shibori untuk level Basic dipatok seharga Rp. 550.000,- tiap peserta sudah termasuk kain cotton dan perlengkapan untuk membuat kain Shibori. Selama pelatihan tampak peserta dengan tenang menyimak penuturan dari tentor. Dan setelah kegiatan praktek usai para peserta pun diminta menyampaikan pendapat serta kesan-kesan selama mengikuti workshop.Â
Kesan Mbak Sintia selama mengikuti workshop ini sangat senang serta mendapat ilmu yang luar biasa mengenai teknik olah kain Shibori dan ternyata teknik perwarnaan Shibori ini bisa dieksplorasi sesuai dengan kehendak kita sendiri. Beda lagi dengan kesan Mbak Hesti, menurutnya kita perlu ikut workshop pewarnaan kain ini dengan dibimbing langsung oleh tentor yang sudah berpengalaman, karena menurutnya tidak mudah jika kita hanya mengandalkan tutorial yang ada di Youtube atau internet.
Sedang Mbak Rika merasa sangat senang mengikuti workshop ini, ia bisa berkesempatan belajar dari master olah kain yang juga seorang alumni dari IKJ Jakarta. Sambil melestarikan budaya, dengan pelatihan ini bisa mendukung pariwisata dan kemandirian ekonomi bangsa serta perekonomian keluarga. Karena para ibu muda ini nantinya punya bekal dan skill dalam mengembangkan wira usaha di bidang olah kain Shibori. Bagaimana ? Apakah Anda tertarik menekuni olah kain Shibori ?