Mohon tunggu...
Triyono
Triyono Mohon Tunggu... Guru - Misio Dei, Penulis Lembar Uji Kompetensi Kurikulum 2013, Pendidikan Agama Kristen SD Kelas 2 & 4, BPK Gunung Mulia Jakarta

Menjadi murid sepanjang hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Payung Otoritas untuk Mendidik Insan yang Berbudi Luhur

9 Mei 2021   13:40 Diperbarui: 9 Mei 2021   13:52 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masih segar dalam ingatan saya  peringatan Hardiknas di masa pandemi covid 19  suasana WFH pada tanggal 2 Mei2021  banyak rekan-rekan guru mengirimkan foto pribadi yang diselipi dengan ayat-ayat Alkitab, kata-kata hikmat yang berisi pengharapan, impian tentang masa depan buah dari profesi keguruan. Demikian juga tidak ketinggalan di Watshap beberapa ucapan dari orang tua dan murid yang berisikan doa, pengharapan, penguatan agar bapak ibu guru diberikan kekuatan dalam mengajar di masa pandemi covid 19.

Masih dalam semaraknya Hardiknas 2021 ada satu berita yang sangat menggembirakan  dalam sebuah berita jabar.inews.id menuliskan  sosok wisudawan terbaik dari Unpad dengan IPK 3,95  nyaris sempurna. Keberhasilan yang membanggakan almamater dan orang tua.

Bercermin dari keberhasilan ini yang sangat penting untuk hargai adalah  peran pertama dalam keluarga yaitu orang tua. Betapa bahagianya kedua orang tuanya adalah guru pertama yang telah terlebih dahulu mendidik sejak kecil itu telah meletakan wawasan dasar pendidikan , agama maupun budi pekerti.

Peran sekolah dalam Pendidikan ilmu pengetahuan dan kecakapan kedewasaan  hidup. Hadirnya sekolah sebagai mitra orang tua untuk  mendidik  anak-anak dengan ilmu pengetahuan, teknologi, social dan budaya sangat diperluka dalam membimbing kesadaran, kedewasan penghayatan untuk menghargai, menerima keunikan dan perbedaan orang lain sebagai kekayaan bukan permusuhan. Inilah dinamika sekolah untuk mewujudkan  keberhasilan akademis dan kedewasaan pribadi menjadi insan yang yang berbudi luhur seperti yang diharapkan oleh keluarga, almamater, tempat pengabdian bekerja.

Insan berbudi luhur sangat diperlukan dimana saja dan menjadi kebutuhan penting dalam mewujudkan kemajuan bangsa dan negara dalam bingkai NKRI serta Bhineka Tunggal Ika dalam melihat kemajemukan sebagai kekayaan.

Untuk mewujudkannya, mengingatkan saya akan sebuah istilah payung otoritas. Apa itu ?  Payung otoritas adalah kondisi hidup seperti  dibawah payung yang menaungi kita untuk menggambarkan  karakter disiplin dan ketaatan.  Dalam konteks iman Kristen, Alkitab menuliskan konsep ketetapan payung otoritas tersebut adalah :

  • Spiritualitas Tuhan dan firmanNya.Tuhan dan firmanNya adalah kebenaran mutlak dimanapun dan kapanpun seharusnya  menjadi payung yang harus di taati. Kebenaran itu bukan hanya didalam ruang ibadah yang kita anggap suci, tetapi payung dari  seluruh ruang tatanan hidup seperti di pasar, kantor, rumah tangga, sekolah.. Amsal 1:7 Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
  • Orag tua  Orang tua mendapat otoritas dari Tuhan untuk menerima penghormatan. Oleh karena itu pentingnya orang tua yang menjaga diri untuk menjalankan mandate otoritas.
  • Kolose 3:20 "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Ayah dan ibu (orangtua) bertugas dan berkewajiban mendidik dan mengajarkan serta mengarahkan anak-anaknya hidup dalam kebenaran Allah. Anak-anak harus taat.
  • Gereja. Orang Kristen pentingnya menanamkan rasa hormat kepada gereja yang diberi mandate untuk menjalankan disiplin umat Allah. 1Tesalonika 5:12-13.Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras  di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan  dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
  • Pemerintah Roma 13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
  • Atasan Kolose 3:22 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia

Pentingnya kesadaran penghayatan payung otoritas

Berikut ini berbagai contoh yang sangat memprihatinkan dari rendahnya pemahaman terhadap payung otoritas, misalnya : Pertama, banyaknya berita di media adalah munculnya kebencian anak kepada orang tua, atau perlakuan orang tua yang tidak sepantasnya kepada anak. Kedua, Keprihatinan etika moral  guru terhadap siswa, siswa terhadap guru. Ketiga, Keprihatinan  pada sikap yang tidak sopan terhadap pemimpin lembaga pemerintah yang disampaikan dengan tidak sopan. Keempat, Keprihatinan suasana di kantor buruknya hubungan antara pimpinan dengan karyawan atau sebaliknya.

Manusia pada umumnya memiliki banyak tuntutan dan melupakan kuajiban. Sebagai pendidik, rohaniwan orang tua, pipinan atau karyawan , mari kita menghayati payung ototoritas ilahi sebagai cermin disiplin dan ketaatan sebagai kebutuhan Pendidikan yang mendesak. Payung otorita akan membuat kita menjadi nyaman dalam seluruh hidup. cobalah !  (90521)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun