Sidoarjo adalah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sidoarjo yang berfungsi sebagai bagian dari kawasan metropolitan surabaya, dengan kata lain Sidoarjo sebagai daerah metropolitan dengan tantangan utamanya adalah menyeimbangkan pertumbuhan industri dan juga urbanisasi dengan kualitas hidup serta keberlanjutan lingkungan. Mengapa tantangan utama Sidoarjo terdapat di pertumbuhan industri dan urbanisasi?
Terdapat beberapa alasan yang membuat sidoarjo memiliki tantangan dalam menyeimbangkan pertumbuhan industri dan urbanisasi yaitu dikarenakan kedua hal tersebut menciptakan tekanan ganda (double pressure) yang cukup melampaui batas terhadap infrastruktur serta lingkungan hidup di wilayah itu, Sidoarjo juga sebagai penyangga serta koridor industri bagi kota Surabaya, hal ini lah yang menyebabkan pertumbuhan sangat cepat hingga sering tidak terkendali. Maka dari itu jika saya menjadi walikota tantangan yang akan saya prioritaskan untuk 10 tahun awal yaitu :
Krisis mobilitas dan juga urbanisasi yang tidak terkendali, Sidoarjo memiliki tantangan utama dalam menyeimbangkan antara pertumbuhan industri dan urbanisasi, umunya dalam kota besar akan menghadapi kenaikan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan infrastruktur yang memadai hal inilah yang menyebabkan banyaknya terjadi kemacetan, polusi udara, serta hilangnya waktu produktif.Â
1. Sehingga dibutuhkan strategi untuk mengurangi hal tersebut yaitu dalam jangka waktu 1-3 tahun diutamakan untuk membangun fondasi digital serta regulasi, contohnya seperti dengan mengembangkan alat transaksi satu kartu atau satu alat pembayaran untuk membayar transportasi umum dengan alasan untuk lebih mengurangi kerumitan dalam pembayaran, sedangkan untuk regulasinya yaitu dengan mengurangi parkir ketat yang ada di pusat kota dan juga menaikan tarif pembayaran parkir hal ini dilakukan agar masyarakat lebih mengutamakan memakai transportasi umum dan juga dengan adanya regulasi ini mungkin dapat mencegah mobil pribadi parkir berlama-lama. Selanjutnya pada tahun 4-7 dilakukan pengembangan jalur bus hal ini dilakukan agar transportasi umum memiliki jalannya sendiri sehingga tidak menganggu pengendara lain, pada tahun 8-10 dibangun jalur sepeda dan juga trotoar yang berkualitas hal ini bertujuan agar para pengguna sepeda dan juga para pejalan kaki merasa lebih nyaman dan aman.
2. Penanggulangan banjir dan infrastruktur yang tidak merata, Sidoarjo sangat rentan terdampak banjir dan juga sering terjadi disparitas pembangunan infrastruktur antar wilayah Sidoarjo barat dan Sidoarjo timur, dengan adanya hal itu diperlukan strategi yang tepat untuk mengurangi hal tersebut yaitu, pada jangka waktu 1-3 tahun difokuskan pada pemasangan drainase, penyuluhan dalam pencegahan banjir, serta membersihkan secara rutin saluran air hal ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang disebabkan tersumbatnya drainase dan juga pembuangan sampah sembarangan. Selanjutnya dalam jangka waktu 4-7 tahun bisa dibangun flayover atau underpass dengan tujuan mengurangi kemacetan, dan juga dilakukan pembangunan infrastruktur hijau dimana dalam setiap industri atau pembangunan digalakkan sumur resapan komunal, dan pada jangka waktu 8-10 tahun dapat dilakukan pemantauan ketinggian air pada beberapa sungai untuk mencegah terjadinya banjir.
3. Kesenjangan sosial dan daya saing SDM, meskipun Sidoarjo sering disebut kota besar dengan banyaknya pendidikan, kesehatan dan juga lapangan pekerjaan namun masih banyak tidak meratanya akses hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan juga menghambat pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang. Maka dari itu strategi yang dilakukan yaitu dengan pemerataan layanan publik serta peningkatan kapasitas warga dengan dilakukannya akses digital dan pelayanan dasar pada tahun 1-3 contohnya seperti kualitas pada puskesmas yang harus ditingkatkan dengan peralatan yang seharusnya lebih memadai serta pendaftaran yang tidak rumit, lalu untuk pembuatan (KTP, Akte) ditingkatkan dengan penggunaan digitalisasi sehingga mempermudah orang yang akan membuat. Setelahnya pada tahun 4-7 dengan penguatan ekonomi lokal serta pendidikan vokasi seperti pelatihan digital untuk UMKM contohnya seperti pembuatan media sosial (Instagram, Tik Tok, Shopee) dan juga media lainnya, lalu dengan melakukan banyak kerjasama dengan industri ataupun sekolah vokasi dengan tujuan agar dapat menyelaraskan kebutuhan untuk 5-10 tahun kedepan, dan yang terakhir yaitu dengan pendidikan lanjutan dengan mengembangkan banyak program beasiswa untuk kursus teknologi yang ditunjukkan bagi lulusan terbaik di keluarga tidak mampu dengan tujuan agar dapat menyeimbangkan dengan perkembangan industri, ekonomi di masa depan.
Diharapkan dengan mementingkan tantangan yang utama akan mempermudah perjalanan dalam pembangunan dan juga kesejahteraan masyarakat, banyak strategi yang bisa disusun agar dapat menjadikan kota menjadi lebih maju. Untuk 10 tahun pertama juga diharapkan dapat memberikan perubahan yang signifikan agar kota menjadi lebih maju untuk kedepannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI