Terhitung sejak diumumkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret lalu virus ini masih menyebar dan menginfeksi siapapun yang dihendakinya. Penyebaran Covid-19 memberikan dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, baik itu aktivitas sosial, ekonomi, politik, pertahanan, keamanan dan pendidikan diseluruh.
Menyoroti sektor pendidikan, virus ini membuat seluruh jenjang pendidikan 'dipaksa' untuk bertransformasi secara tiba-tiba dari melakukan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran dari rumah melalui media daring (online).
Secara legalitas pembelajaran jarak jauh ini sebagaimana dikeluarkanmya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).
Transformasi pembelajaran secara daring tentu bukanlah hal yang mudah dan tidak semua oknum memiliki kesiapan tersebut. Sehingga membutuhkan banyak penyesuaian-penyesuaian baru. Tak jarang kondisi ini lah yang memunculkan problematika baik dari masalah teknis maupun proses pembelajaran.
Upaya yang dilakukan untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi diantaranya dengan melakukan pendampingan belajar secara daring yang merupakan bagian bentuk dari pengabdian pada masyarakat.
Baca: Kunci Sukses PJJ
Pandemi Covid-19 dilaksanakan kegiatan pengabdian dengan mengangkat tema pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19. Adapun program yang ditawarkan adalah pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19 dalam bidang pendidikan dan ekonomi.
Salah satu program yang dilaksanakan ialah pendampingan orang tua. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring kesuksesan pembelajaran tidak hanya bergantung pada peserta didik dan guru saja, namun terdapat peran dari orang tua. Orang tua menempati posisi penting dalam proses belajar dan perkembangan anak, terlebih di masa pandemi ini.
Sebagaimana menurut Liem Hwie dalam Prasetyo (2018) aspek pendampingan yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam membantu belajar anak, yaitu menyediakan fasilitas belajar,mengawasi kegiatan belajar, mengawasi penggunaan waktu belajar, mengawasi kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, menolong anak dalam mengatasi kesulitan belajar. Oleh karena itu, penulis juga melaksanakan program pendampingan terhadap orang tua siswa.
Program pendampingan orang tua siswa dilaksanakan melalui grup WhatsApp dengan metode sharing serta diskusi mengenai kesulitan selama mendampingi anak- anak belajar di rumah. Saat berdiskusi beberapa jawaban orang tua mengenai kendala mendampingi anak belajar di rumah rata-rata mengatakan bahwa kesulitan dalam memahami materi dan disiplin dalam belajar menjadi menurun 'agak santai ya'..
"Sulit memahami materi buat dijelaskan kembali ke anak khususnya matematika"
"Kendala nya kadang-kadang suka ga fokus dalam belajar... meski materi sudah diberikan bu guru.. jadi belajar nya seperti yang santai gitu kak..."