Mohon tunggu...
Tri Sukmawati
Tri Sukmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Work Hard, Being Humble.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Awas! Antibiotik Bisa Memicu Alergi Serius

24 Oktober 2017   00:06 Diperbarui: 24 Oktober 2017   00:17 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dasarnya Antibiotik digunakan untuk mencegah, mengobati, dan mengelola infeksi yang disebabkan oleh berbagai bakteri. Jika digunakan dengan tepat, antibiotik sangat ampuh melumpuhkan bahkan mematikan bakteri penyebab infeksi. Sayangnya, banyak pemakaian obat antibiotik yang  tidak rasional. Mulai dari dokter yang asal-asalan meresepkan antibiotik, sampai pada pasien yang inisiatif menggunakan antibiotika tanpa konsultasi dengan dokter lebih dulu. Selain menimbulkan efek samping, ada sejumlah orang yang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi antibiotik. Kalau sebelumnya seseorang sudah tahu alergi dengan obat antibiotik tertentu, sudah pasti ia tidak akan diberikan antibiotika tersebut.

Reaksi lain, ada yang mencetuskan gejala asma seperti sesak nafas. Reaksi serius lainya adalah Syndrom Steven Johnson, yang membuat seluruh permukaan kulit pasien meradang, Bahkan, kemudian timbul vasikel seperti cacar air di seluruh tubuh.

Bila kondisi ini terjadi, pasien harus segera dirawat karena situasinya sudah darurat. Namun, yang paling ekstrem adalah muncul syok anafilaktik hingga berujung pada kematian.

Antibiotika golongan penisilin, biasanya menimbulkan alergi. Itu sebabnya, para dokter lebih berani memberikan penisilin saat pasien berada di rumah sakit yang memiliki alat untuk kondisi gawat darurat.

Mengingat kemungkinan efek samping, termasuk reaksi alergi atau bahaya resisten, Berikut sejumlah saran sebelum mengonsumsi antibiotik:

  • Konsumsi antibiotika sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter baik untuk dosis maupun lamanya.
  • Sertakan pula informasi kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik.
  • Jangan berinisiatif menggunakan antibiotika atas keinginan sendiri karena penyakit yang diderita saat ini belum tentu sama dengan penyakit sebelumnya.
  • Jangan memberikan antibiotika kepada anggota keluarga lain meski kasusnya hampir sama. Antibiotika itu belum tentu cocok bagi mereka. Apalagi kalau kemudian anggota keluarga tersebut memiliki alergi yang bisa membahayakan diri mereka.
  • Tidak meminta antibiotika kepada dokter. Ingat, antibiotika digunakan untuk infeksi bakteri dan bukan infeksi virus. Jadi, kalau sakit flu yang disebabkan oleh virus, tidak perlu antibiotika.
  • Ubah pola berpikir bahwa penyakit apa pun bila tidak diberi antibiotika tidak bakal sembuh. Yang benar adalah, antibiotika digunakan sesuai dengan bakteri yang menginfeksinya.

obat-antibiotik-59ee21bff7afdd48255d0622.jpg
obat-antibiotik-59ee21bff7afdd48255d0622.jpg
Sumber Referensi : 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun