Mendirikan sebuah komunitas bukanlah hal yang mudah. "Lentera Asa" sebagai komunitas yang baru saja merintis tentu banyak sekali mendapat tantangan, terlebih berfokus terhadap pendidikan anak-anak kecil di jalanan. Seperti kata salah satu pengajar di Lentera Asa yaitu Nazwa, menurutnya perlu sekali strategi dan usaha yang lebih supaya apa yang diajarkan kepada anak-anak bisa tersampaikan dengan baik.
"Khususnya buat anak kecil sih tantangannya ya kita harus pinter-pinter ngerangkai kata, gitu. Jangan sampai kata-katanya itu susah dicerna sama anak-anak atau mungkin malah jadi beban ke anak-anaknya." ungkap Nazwa ketika mengajar di Cangkuang, Minggu (4/4/2021).
Selain itu, karakter pada tiap anak yang berbeda-beda juga menjadi tantangan tersendiri bagi para pengajar di Lentera Asa. Apalagi menghadapi anak-anak yang terbiasa berbicara kasar dan bahkan ada juga yang bersikap arogan.
Namun seiring berjalannya waktu, di setiap pertemuan para anak disana selalu menampakkan perubahan demi perubahan dalam perilakunya. "Untuk perkembangannya sih yang terlihat dari anak-anak, mereka udah gak banyak ngomong kasar, perilakunya udah terubah gitu kaya yang biasanya makannya sambil berdiri, sekarang udah terbiasa duduk." Ujar Nazwa.
Hal itu menjadi sebuah potret keberhasilan bagi komunitas Lentera Asa. Karena bukan hanya sekedar ilmu pengetahuan, ternyata para anak didiknya juga mengaplikasikan nilai, moral, dan juga etika dalam kesehariannya. Sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan dari Komunitas Lentera Asa, sedikit demi sedikit mulai menapaki titik terang untuk melanjutkan semangat pemerataan pendidikan.
"Harapan aku buat anak-anak kelak bisa mengamalkan lagi, terus mereka bisa sukses. Ya meskipun mereka tidak mengenyam bangku formal, tapi mereka tuh bisa punya bekal untuk masa depan dan bisa menjadi penerus menjadi kader-kader yang akan memberikan ilmunya kepada orang lain lagi." pungkas Nazwa.