Kasidi 384 Â Apa Yang Kutulis, Tetap Tertulis
Masih ingat kalimat berikut ini: 'Apa yang kutulis, tetap tertulis.' Ini kalimat yang sangat terkenal karena disampaikan oleh orang yang sangat berkuasa pada zamannya sebagai jawaban terhadap protes para pemuka orang Yahudi. Protes tersebut berkaitan dengan tulisan INRI, Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi. Hendaknya Sang Nabi Mulia tidak disebut sebagai 'Raja orang Yahudi', tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.' Protes ini ditolak mentah-mentah dan lahirlah kalimat yang luar biasa ini 'Apa yang kutulis, tetap tertulis.'
Kasidi memang bukan Pontius Pilatus tetapi Kasidi no. 383 akan tetap seperti itu. Apa yang telah ditulis, akan tetap tertulis. Mengapa? Ya karena memang telah ditulis dan karenanya ya akan tetap tertulis. Kasidi no. 383 ditulis sesaat setelah sebuah kejadian yang terjadi dua bulan yang lalu diketahui. Tatkala catatan ini selesai dibaca, muncullah tanggapan berikut dari seorang kolega, mantan Frater Yesuit, yang di sini pendapatnya dikutip sesuai dengan aslinya. Â
'Perkara sahabat Kasidi ini membuatnya gelisah, cemas dan mengundang rasa murung, siapa tahu pada saatnya giliran Kasidi sendiri akan mendapatkan sabda yang mengejutkan itu tanpa ada hujan ataupun angin. Dalam kesedihan dan kegundahan hatinya Kasidi melihat serombongan semut rangrang yang sedang berbaris rapi sambil menggotong temannya yang nampaknya luka. Dia mengamatinya dengan seksama para semut rang-rang itu saling tolong menolong dalam suka dan duka. Mereka tidak bersuara dalam bekerja sama; seakan-akan mereka tahu apa yang harus dikerjakan dan harus dilakukan terhadap kawannya ini. Kejadian ini menginspirasi Kasidi ... Kasidi mulai tersenyum dan mendapatkan pelajaran berharga dari cara kerja semut rang-rang yang sedang menggotong temannya ini. Kasidi menutup permenungannya dengan berdoa spontan di belakang pintu gereja yang sudah tertutup rapat. Dia bersyukur bahwa Sang Pencipta menunjukkan pencerahan kalbunya belajar dari makhluk yang sangat kecil yaitu: Semut.'
Bagaimana? Bisa menarik benang merahnya, antara Kasidi 383 dan tanggapan yang diberikan, yang kemudian dijadikan bagian dari Kasidi no. 384.? Kalau belum ya baca sekali lagi Kasidi no. 383 dan tanggapan yang diberikan. Kalau setelah membaca sekali lagi tetap belum ditemukan benang merahnya, melainkan cuma benang putih, benang kuning atau paling tinggi benang berwarna merah muda yang ditemukan, ya tidak apa-apa juga, bukan? Toh sudah ada benang yang ditemukan. Lalu bagaimana kalau tidak ada benang yang ditemukan? He he he ... ayo salah siapa kalau memang seperti itu? Kasidi 384 - -- XZSS17052017 -- 087853451949
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI