Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 604: Bencana dari Matahari

4 Agustus 2021   10:01 Diperbarui: 5 Februari 2022   12:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.liputan6.com/global/read/4602102/

Kasidi no. 604     Bencana dari Matahari 

Seorang teman mengirimkan sebuah video berisi rekaman wawancara presiden Soekarno dengan wartawan asing tentang imperialisme dan kolonialisme. Isinya menarik karena presiden pertama NKRI ini memang pandai bicara. Kasidi tertarik pada dua isu itu.

Saat ini apakah imperialisme dan kolonialisme masih ada? Rasanya masih ada bahkan makin parah. Hanya saja kalau dulu dilakukan oleh banyak negara yang lebih kuat dan berkuasa, saat ini rasanya dilakukan oleh segelintir entitas yang bahkan tidak kasat mata.

Memang masih banyak yang tetap terbebas dari penjajah tidak kasat mata ini, tetapi yang sudah terjerat sampai ke lehernya jauh lebih banyak lagi.

Kasidi sering bertanya dalam hati bagaimana seandainya tiba-tiba saja matahari berulah dan seperti yang pernah dilakukan 2 atau 3 abad yang lalu, semua net dengan segala macam jaringan dan tetek-bengeknya lumpuh dalam waktu yang lama, apa yang akan terjadi? Padi, tomat, cabe, dan yang lain mungkin masih bisa tumbuh dan dipanen di beberapa tempat, tetapi kerusakan dan kehancuran yang diakibatkan  lumpuhnya semua jaringan dunia maya ini sulit dibayangkan. Kolonialisme dan imperialisme memang lumpuh tetapi semua yang ada di dalamnya juga lumpuh.

Virus corona yang kecil saja mampu menjungkirbalikkan peradaban manusia, apalagi hantaman elekromagnetik dahsyat dari pusat kehidupan. Pasti jauh lebih dahsyat, bukan?

Betapa rentan hidup ini. Sedikit saja ada perubahan, apalagi jika perubahannya dahsyat, maka mungkin cuma rasa tak berdaya yang tersisa plus doa jika masih ada yang ingat dan percaya.

Saat ini yang masih terus mengkhawatirkan adalah 'lockdown' yang dilakukan matahari pada dirinya sendiri. Jika ini terus berkelanjutan maka hampir dapat dipastikan bahwa sinar matahari akan berkurang, panasnya juga berkurang, dan suhu di bumi bisa turun 2 atau 3 derajat. Angkanya mungkin kecil tetapi akibatnya bisa dahsyat. Masa tanpa musim panas yang pernah terjadi dulu akan berulang dan kegagalan bakal ada di mana. Lalu apakah ini menjadi akhir kesudahannya? Belum. Kapan? 'SabdaKu akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.' Kata Tuhan. Kasidi no. 604 -- tbs/087853451949 - SDA04082021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun