Kasidi 276 Â Saber Pungli
Satgas SABER PUNGLI inisiatif presiden yang didukung sepenuhnya oleh seluruh aparat penegak hukum dan rakyat mulai tampak dampaknya. Di kantor imigrasi umpamanya. Tertib, rapi, tidak ada calo dan gaya mempersulit sama sekali tidak terasa. Di instansi layanan publik lainnya tentunya serupa.
Pungutan liar memang mengasyikkan karena biaya yang seharusnya tidak ada menjadi ada dan masuk ke kantong pribadi. Keluar dana yang tidak perlu tentu menjengkelkan tetapi yang paling menjengkelkan adalah sikap tengik dan gaya mempersulit yang membuat kita muak dan mau muntah. Urusan yang seharusnya sederhana menjadi ribet hanya karena pungli yang diincar tidak dipahami oleh orang-orang biasa yang ingin memperoleh layanan yang normal dan wajar.
Jadi walau anugerah karunia rendah hati dan murah hati telah membentengi banyak orang menghadapi sikap dan perilaku tengik semacam ini, tetapi usaha pemerintah untuk membasmi habis pungli tentu sangat diapresiasi. Sekarang negara dipimpin oleh presiden ketujuh, lalu bagaimana dengan enam presiden sebelumnya?
Apakah mereka tidak tahu kalau pungli ada atau tidak peduli? Tentu tahu dan tentu peduli. Lalu mengapa pungli sampai saat ini masih marak? Juga mengapa presiden ketujuh baru sekarang membentuk Satgas Saber Pungli? Bukankah terlambat dua tahun namanya? Tetapi dari pada tidak ada gerakan sama sekali, maka gerakan terlambat macam ini tetap sangat bagus.
Bravo untuk presiden yang berani serius mulai berantas pungli uang. Lalu bagamana jika yang 'dipungli' berkaitan dengan dan mengatas-namakan iman, keyakinan dan bahkan Tuhan? Jenis pungli yang ini jauh lebih sulit, jangankan untuk diberantas, dicegah saja memerlukan banyak tenaga dan usaha.
Semoga Satgas Saber Pungli yang ini tidak perlu dibentuk oleh pemerintah karena orang-orang kecil sederhana sudah sangat tanggap dan siap menjadi anggotanya. Kasidi no. 276 - -- tbs/sda - 02112016